Mata Indonesia, Yogyakarta – Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin menyatakan siap untuk menjadi ‘juru damai’ atas konflik yang terjadi antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebab, Kiai Ma’ruf Amin merupakan salah satu Pendiri sekaligus Ketua Dewan Syuro pertama PKB sebelum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang mengislahkan, mendamaikan dengan tulus, dengan ikhlas, saya sangat bersedia tentu. Karena untuk mendamaikan itu kan perintah agama,” kata Kiai Ma’ruf, saat memberikan pernyataan kepada awak media, ditayangkan melalui kanal Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia, pada Rabu (7/8/2024).
“Apalagi saya juga terlibat, dulu, waktu pendiriannya, bahkan Ketua Dewan Syuro pertama saya, sebelum Gus Dur, tentu saya punya (keinginan),” imbuh Rais Aam PBNU 2015-2019 itu.
Namun, Kiai Ma’ruf Amin menolak apabila pendapat-pendapatnya digunakan sebagai peluru untuk menyerang satu pihak. Sebab jika demikian, maka sama saja dengan menambah perseteruan makin runcing.
“Kalau hanya untuk mencari peluru untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi untuk digunakan peluru untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia. Itu kan namanya saya memberikan peluru-peluru untuk menambah konflik,” katanya.
“Tapi kalau saya dimintai untuk mendamaikan, dan mereka mau berdamai, mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan itu (mendamaikan),” pungkas Kiai Ma’ruf Amin.