Mata Indonesia, Jakarta – Indonesia dan Vietnam terus memperkuat kerja sama bilateral yang komprehensif, termasuk dalam sektor industri. Kolaborasi ini diharapkan mendorong peningkatan investasi baru di sektor industri yang berujung pada pertumbuhan ekonomi kedua negara. Komitmen tersebut tertuang dalam pertemuan antara Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien, di Hanoi, pada Kamis (11/1).
“Vietnam adalah salah satu negara mitra dagang utama bagi Indonesia. Secara keseluruhan total perdagangan Indonesia dan Vietnam terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2022, nilai perdagangan kedua negara sebesar USD13,3 miliar,” ujar Menperin Agus.
Menperin Agus mengungkapkan, Indonesia mengundang Vietnam untuk turut berkolaborasi mendorong keterlibatan sektor swasta dalam ASEAN Industrial Project Based Initiative (AIPBI), yang merupakan usulan Kementerian Perindustrian RI.
Menperindag Nguyen Hong Dien menyambut baik usulan Menperin Agus untuk melakukan kerja sama bidang industri. “Kami akan menjalin kerja sama industri yang dilakukan secara bilateral dan setelahnya dapat diperluas di tingkat ASEAN,” ungkapnya.
Vietnam juga mengusulkan kerja sama di bidang teknologi digital, semikonduktor, dan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Terlebih kedua negara memiliki SDA melimpah seperti nikel di Indonesia dan tanah jarang di Vietnam yang sangat diperlukan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Sampai November 2023, penanaman modal investasi Indonesia di Vietnam mencapai USD651,21 juta dengan total 120 proyek. Realisasi investasi Indonesia menduduki posisi ke-5 di antara negara ASEAN yang memiliki modal investasi di Vietnam.
Sementara itu, Indonesia masih menjadi negara tujuan investor Vietnam dalam menanamkan modalnya di sektor industri. Pada tahun 2023, terjadi peningkatan realisasi investasi Vietnam di Indonesia dengan nilai sebesar USD1,5 juta atau meningkat 6,1 persen dari tahun sebelumnya. Adapun investasi di sektor industri meliputi industri industri kertas dan percetakan serta industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.
Kepada Menperindag Vietnam, Menperin RI menuturkan sejumlah potensi kerja sama Indonesia-Vietnam, seperti pengembangan kendaraan listrik, industri hijau, food security maupun pendukung sektor industri seperti penguatan litbang dan SDM.
“Kami mengundang pihak Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam untuk terus melakukan diskusi dengan kami dalam rangka memperkuat kerja sama dan kolaborasi ini,” tandasnya.
(Kementerian Perindustrian)