Mata Indonesia, Jakarta – Dalam upaya untuk memperkuat kerjasama di bidang pendidikan tinggi dan riset, Kementerian Luar Negeri bersinergi dengan Universitas Padjadjaran untuk menyelenggarakan Ambassadors’ Afternoon Tea di kampus Universitas Padjajaran, Bandung pada Senin (08/01).
Acara tersebut dihadiri oleh sebelas Duta Besar dan Kuasa Usaha negara sahabat di Asia Tenggara, Afrika Utara, dan Afrika Sub-Sahara. Diskusi yang dipimpin oleh Wakil Rektor Unpad, Prof. Arief Kartasasmita, berfokus pada penjajakan peluang-peluang kerja sama baru.
Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi Kemenlu RI Duta Besar Dindin Wahyudin, menegaskan pentingnya memperkuat kerjasama yang didasari pada semangat Dasasila Bandung dan kerja sama Selatan-Selatan. Pertemuan tersebut diharapkan akan membuka peluang kemitraan konkret di bidang pendidikan tinggi dan riset antara Asia dan Afrika sebagai dua kawasan yang dinamis.
Di sisi lain, Prof. Arief Kartasasmita memaparkan program Unpad Going Global sebagai pintu gerbang inisiatif bersama untuk pertukaran mahasiswa, pembimbingan bersama, program joint degree, dan riset internasional.
Para Duta Besar juga turut berbagi pandangan sesuai perspektif negaranya masing-masing. Duta Besar Mozambik menyoroti minat yang berkembang dari mahasiswa Afrika di bidang teknologi informasi. Tunisia mengekspresikan minat dalam beasiswa farmasi, Nigeria berfokus pada kemitraan pertanian, dan Tanzania bersama Kenya menunjukkan minat dalam ilmu kelautan dan teknik geologi. Atase Pendidikan Malaysia mengharapkan perluasan kerja sama program gelar joint degree pascasarjana dengan universitas-universitas di Malaysia.
Sementara itu, Kemlu dan Unpad berkomitmen untuk mengadakan kegiatan lanjutan guna membangun momentum keinginan bekerja sama yang dihasilkan selama sesi ini. Kemlu siap memfasilitasi dan meningkatkan kerjasama pendidikan dan riset perguruan tinggi di Indonesia dengan negara-negara sahabat.
(Kementerian Luar Negeri)