Mata Indonesia, Bantul – Penutupan TPST Piyungan sejak Juli 2023 berdampak pada meningkatnya pembuangan sampah liar di pinggir jalan di Kabupaten Bantul. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul rutin mengangkut sampah-sampah tersebut, namun tetap muncul kembali.
Sejumlah titik yang sering menjadi tempat pembuangan sampah liar yakni di timur jembatan Gembiraloka Zoo, Gedongkuning, Banguntapan; timur simpang empat Wojo ringroad selatan, Tamanan, Banguntapan; dan Bugisan, Tirtonirmolo, Kasihan. Ketiganya berada di wilayah perbatasan dengan Kota Jogja.
Kepala DLH Bantul, Ari Budi Nugroho, menjelaskan pihaknya sudah rutin mengangkut sampah yang berserakan pinggir jalan meski tidak setiap hari. Untuk titik timur jembatan Gembiraloka Zoo, pengangkutan dilakukan setiap tujuh hari sampai 10 hari.
“Pengangkutan sampah dilakukan dengan alat berat untuk titik timur jembatan Gembiraloka Zoo dan Bugisan karena jumlah sampahnya yang banyak. Sedangkan untuk titik timur Simpang Empat Wojo dievakuasi secara manual,” kata Ari dikutip, Selasa 19 Desember 2023.
Walau sudah rutin dibersihkan, namun Ari mengaku tetap saja ada yang membuang sampah di titik-titik tersebut setelahnya.
Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan usai TPST Piyungan dibatasi, DLH Bantul bersama Satpol PP Bantul langsung memperketat pengawasan titik-titik pembuangan sampah liar di beberapa lokasi yang ada di Bumi Projotamansari. Tak hanya mengawasi, Satpol PP bahkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
“Tapi memang pengawasan tidak bisa dilakukan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Maka tidak semua pelaku bisa ditangkap,” terang Ari.
Ke depan, Ari berencana menutup pagar titik timur jembatan Gembiraloka Zoo agar tidak bisa dibuangi sampah.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat dalam situasi pembatasan sampah ke TPST Piyungan ini untuk semampunya mengurangi sampah dari sumbernya, di rumah tangga warga.