Minews, Indramayu – Puluhan mahasiswa Unwir, Kabupaten Indramayu, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat. Jumat (3/3/2023).
Peserta aksi juga tidak lupa membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan beberapa aspirasi keberatan yang dilayangkan oleh mahasiswa, ada juga yang bertuliskan UNWIR Universitas Wara Wiri.
Dalam aksinya mahasiswa berorasi mempertanyakan keberatan mengenai beban biaya Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang diakui terlalu mahal.
Adanya biaya KKNT itu mengalami kenaikan menjadi Rp 3 juta menjadi faktor pemicu digelarnya aksi mahasiswa yang dinilai beban biaya tersebut sangat membebani dan memberatkan mahasiswa.
Koordinator aksi, Ikhwan menjelaskan, UMK di Kabupaten Indramayu itu saja masih dibawah Rp 3 juta.
“Tapi kita dipaksa harus membayar Rp 3 juta untuk ikut KKNT,” pungkas Ikhwan.
Tidak sampai disitu Ikhwan berpendapat, dalam hal ini mahasiswa meminta Rektorat maupun Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unwir melakukan kajian kembali, mempertimbangkan pengurangan biaya KKNT sebesar 30 persen dan Mahasiswa juga meminta dispensasi pembayaran untuk mengikuti KKNT.
Menurut Ikhwan sesuai dengan soal standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian masyarakat, Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2020.
“Kami juga meminta fasilitas peserta KKNT sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2020,” jelas Ikhwan.
Mengingat, Rektor Unwir pada saat ini sedang tidak ada di lokasi namun diketahui aksi unjuk rasa pada akhirnya ditemui pihak rektorat yang diwakili oleh Wakil Rektor 3 Bidang Ke mahasiswaan dan LPPM Unwir.
Ketua LPPM Unwir, Yudi Mahmud menyampaikan, pihaknya akan menampung dahulu semua aspirasi dari mahasiswa.
Mengenai tuntutan mahasiswa mengenai kenaikan biaya KKNT, menurut Yudi, sebenarnya tidak mengalami kenaikan namun hanya saja dikarenakan untuk semester saat ini ada penambahan SKS pada mata kuliah KKNT yaitu yang semula hanya tiga SKS, kini bertambah satu sks saat ini menjadi empat SKS.
“Jadi sebenarnya tidak ada kenaikan, hanya SKS nya bertambah sehingga biayanya bertambah. Ini juga sebenarnya sudah disosialisasikan sejak tahun 2020 lalu,” jelas Yudi.