Mata Indonesia, Jakarta – Bank Indonesia (BI) meraih penghargaan sebagai lembaga pengelola devisa terbaik (Best Asset Owner) di wilayah Asia Tenggara dalam Asian Investor Institutional Excellence Award 2022 (7/2), demikian siaran pers Bank Indonesia, 10-02-23.
Penghargaan ini tentu saja menjadi indicator sejuk. Ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh Asian Investor ini mengapresiasi pencapaian BI dalam mengembangkan aspek operasional, inovasi dalam pengelolaan aset, dan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan pasar keuangan dan ekonomi.
Pencapaian tersebut tidak terlepas dari kebijakan Bank Indonesia termasuk pada transformasi cadangan devisa yang dilakukan secara konsisten, inovatif dan sinergis.
Asian Investor merupakan bagian dari Haymarket Limited, sebuah grup penerbit terbesar di Inggris yang telah menyelenggarakan Institutional Excellence Award ke-9 kali pada 2022.
Pemberian penghargaan merupakan bentuk apresiasi kinerja serta praktik pengelolaan devisa lembaga di Asia Pasifik yang terus mengalami kemajuan untuk berupaya menjadi pengelola devisa yang lebih baik.
Posisi cadangan devisa Indonesia sendiri pada akhir Januari 2023 mencapai 139,4 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dolar AS. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.