MATA INDONESIA, ROMA – Pemerintah Italia Mario Draghi memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi 0,6 persen karena biaya energi yang sangat tinggi. Namun ia mengatakan bahwa ia masih dapat memastikan peningkatan keuangan publik.
Produk domestik bruto (PDB) di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini, sedikit menurun selama paruh kedua tahun ini. Proyeksi pertumbuhan baru menggarisbawahi hambatan ekonomi yang dihadapi Georgia Meloni, yang memimpin aliansi sayap kanan menuju kemanangan pada pemilihan dan diperkirakan akan ditunjuk sebagai perdana menteri bulan depan.
Dokumen Ekonomi dan Keuangan (DEF) mengatakan PDB akan meningkat 3,3 persen pada 2022. Angka ini naik dari perkiraan sebelumnya 3,1 persen yang ditetapkan pada bulan April 2022. Ini berkat pertumbuhan yang kuat selama enam bulan pertama.
Perkiraan 0,6 persen untuk tahun depan menandakan memburuknya prospek secara dramatis dibandingkan dengan tujuan sebelumnya yaitu sebesar 2,4 persen.
Draghi telah mengalokasikan sekitar 64 miliar dolar AS sejak Januari untuk mencoba meredakan krisis energi yang diperburuk oleh perang Ukraina. Penggantinya mungkin harus bergerak di jalan yang sama.