Indonesia Diprediksi Jadi Negara dengan Ekonomi Digital Terbesar se-Asia Tenggara di 2030

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia berpeluang menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara pada 2030. Hal itu dikatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengutip pernyataanPresiden Joko Widodo (Jokowi).

“Untuk menggapai cita-cita itu, kuncinya digitalisasi. Karena itu, saya mendorong Kementerian BUMN dan seluruh perusahaan BUMN untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi,” kata Erick di Jakarta, Senin 26 September 2022.

Menurutnya, Ajang Indonesia Digital Tribe Maret lalu adalah contoh bagaimana potensi para talenta digital tak hanya berakhir dengan ide, juga dibantu venture capital BUMN dan Merah Putih Fund untuk pembiayaan startup.

“Lalu hari ini ada BUMN Startup Day untuk scaling up startup. Memastikan para startup bukan hanya mendapat pendanaan, tapi juga pendampingan,” katanya.

Dia berharap, siergi yang dilakukan BUMN dengan startup bisa menjadi batu loncatan untuk Indonesia menggapai cita-cita 2030 nanti.

Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan, saat ini Kementerian BUMN telah melakukan investasi berupa suntikan modal kepada 336 perusahaan rintisan atau startup lokal.

Hal ini menjawab permintaan Presiden Jokowi terkait pemberian modal kepada perusahaan rintisan atau startup lokal agar bisa bersaing di industri digital.

Bahkan, beberapa startup yang mendapat suntikan modal dari BUMN kini telah menyandang status Unicorn. Diketahui, Unicorn adalah istilah untuk perusahaan rintisan dengan nilai kapitalisasi lebih dari USD 1 miliar.

“Venture capiral yang ada di BUMN ini sudah berinvestasi kepada 336 start up,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini