Australia Mundur, Pesaing Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023 Tinggal Dua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Australia memutuskan mundur dari pencalonan sebagai tuan rumah Piala Asia 2023. Dengan ini, pesaing Indonesia tinggal dua, yakni Qatar dan Korea Selatan.

Tidak disebutkan alasan Australia mundur dari pencalonan tuan rumah Piala Asia 2023. Tapi, mereka ingin maju untuk pencalonan tuan rumah Piala Asia Wanita 2026.

“Australia hari ini memutuskan untuk tak melanjutkan pengajuan menjadi tuan rumah Piala Asia 2023,” bunyi pernyataan resmi Federasi Sepak Bola Australia.

AFC tadinya merilis empat negara sebagai calon tuan rumah Piala Asia 2023, yakni Indonesia, Qatar, Australia, dan Korea Selatan. Mereka diberikan tenggat waktu untuk melengkapi dokumen yang diperlukan hingga 31 Agustus 2022.

Setelah tenggat waktu lewat, Australia memutuskan tak melanjutkan keinginan mencalonkan diri jadi tuan rumah Piala Asia 2023.
“Sejak saat itu (deadline) Australia memutuskan untuk tidak mengirimkan bidding resmi buat Piala Asia 2023.”

Saat ini perwakilan AFC sedang berkunjung ke Indonesia untuk melakukan inspeksi venue Piala Asia 2023. Setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno, rencananya hari ini mereka akan menuju Stadion Manahan, Solo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini