MATA INDONESIA, PONTIANAK, – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) mendorong pengembangan kawasan industri yang akan terintegrasikan dengan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat.
Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono mengatakan, Pelindo telah menyiapkan lahan seluas 2.000 hingga 3.000 hektar di belakang Terminal Kijing. Nantinya akan menjadi area industri seperti smelter atau pabrik pengolahan.
”Pembangunan Terminal Kijing dapat terintegrasi dengan kawasan industri yang dekat dengan kawasan pelabuhan,” kata Arif usai mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Selasa 9 Agustus 2022.
Arif mengungkapkan, sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak akan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan. Ia menjelaskan, progres pekerjaan fisik Terminal Kijing saat ini telah selesai 100 persen dan siap untuk dioperasikan.
Adapun fasilitas yang telah dibangun meliputi
- Terminal petikemas dan terminal multipurpose dengan panjang dermaga 1000 m,
- Trestle dengan panjang 3.450 m, dengan estimasi kapasitas terminal petikemas sebesar 500.000 TEUs
- Estimasi kapasitas terminal multipurpose sebesar 500.000 Ton
Arif berharap agar seluruh pemangku kepentingan kepelabuhanan mendukung keberadaan terminal ini sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.
“Pelabuhan ini kan infrastruktur, jadi butuh waktu agar direspon industri,” kata dia.
Ia mengungkapkan, Pelindo juga berharap agar pemerintah pusat maupun daerah segera melakukan pelebaran akses jalan dari pelabuhan ke Kota Pontianak. Hal ini supaya distribusi barang menjadi lancar. Selain itu, rencana strategis ke depan yaitu pembangunan jalan tol Singkawang-Pontianak untuk meningkatkan efisiensi waktu tempuh dan biaya transportasi dari dan menuju pelabuhan.
Selanjutnya, pembangunan Jembatan Kapuas III untuk meningkatkan integrasi dan konektivitas.