Kecaman dan Kritikan, BRIN Batalkan Renovasi Ruang Kerja Megawati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hujan kritik dan kecaman terkait pembangunan dan renovasi ruang kerja Megawati Soekarnoputri di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya mendapat tanggapan.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, menyatakan, renovasi ruangan ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati batal, Dia mengaku, renovasi ruangan tersebut menjadi hal yang terlewat. Dan pihaknya tidak mengetahui  secara mendetail. ”Renovasi kami batalkan,” kata Handoko, Senin 18 juli 2022.

Handoko mengaku dalam perencanaan renovasi lantai 2 Gedung BJ Habibie itu ada hal yang terlewat. Yaitu renovasi ruang ketua Dewan Pengarah. Menurut dia, sejak awal tidak ada rencana mengubah ruangan ketua Dewan Pengarah BRIN.

”Kebutuhan renovasi hanya untuk wakil, sekretaris, dan anggota dewan pengarah,” ujarnya.

Menurutnya, penataan ulang atau revitalisasi fungsi ruangan tetap perlu.  Namun berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya, perubahan fungsi yang ada saat ini seperti lounge, ruang makan, dan ruang audio, yang mirip fungsi ruang karaoke. Serta di lantai 2 menjadi ruang rapat besar.

Ia menyebutkan, sebelumnya lantai 2 gedung tersebut untuk satu orang saja, yakni oleh Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi. “Sejak awal, ketua Dewan Pengarah BRIN mengimbau untuk mengurangi hampir 40 persen luasan ruang kerja eks Kepala BPPT tersebut. Yang sangat besar itu, untuk menjadi Ruang Kerja Dewan Pengarah lainnya,” katanya.

Handoko mengatakan, efektivitas koordinasi dan komunikasi di antara Dewan Pengarah BRIN adalah alasan utama penataan ulang fungsi ruangan di lantai II. Ia menyebutkan, sementara ini sebagian dewan pengarah bekerja di lantai 23. Bahkan sebagian lagi belum punya ruangan. Pertimbangan lain, usia beberapa anggota dewan pengarah sudah cukup sepuh.

”Sebut saja Prof Emil Salim dan Prof Bambang Kesowo. Yang selama ini bekerja di lantai yang sangat tinggi. Untuk itu, ruangan seyogianya menjadi satu demi efektivitas koordinasi dan komunikasi,” ujar dia.

“Selain itu ruangan yang dulunya kebesaran, mewah, berlebihan, akan berubah dan fungsinya menjadi jauh lebih optimal,” kata Handoko.

Sebelumnya BRIN membenarkan terkait isu renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN. Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan (BKPUK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Driszal Fryantoni menepis bahwa besaran anggaran tersebut hanya untuk renovasi ruangan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri.

”Perlu saya informasikan, biaya 6,1 miliar adalah biaya renovasi seluruh lantai 2. Yang sebelumnya merupakan ruang kerja eks Kepala BPPT,” kata Driszal, Minggu 17 Juli 2022.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini