MATA INDONESIA, JAKARTA – Angka kemiskinan di Indonesia diketahui menurun setelah dua tahun pandemi covid-19.
Hal itu diungkapkan Perencana Muda Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Fisca Aulia, Rabu 13 Juli 2022.
Dalam istilah Bappenas kemiskinan dibagi dua yaitu kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.
Meski di akhir tahun 2020 dan Maret 2021 angkanya relatif tinggi yaitu di atas 10 persen, namun pada September 2021 turun menjadi 9,71 persen.
Begitu halnya dengan kemiskinan ekstrem turun dari 4 persen di Maret 2021 menjadi 3,7 pada September 2021.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi, mencapai target nol kemiskinan ekstrem di 2024,” ujar Fisca.
Berkurangnya angka kemiskinan juga dibarengi dengan mengecilnya kesenjangan yang ditandai dengan angka gini ratio.
Angka kesenjangan itu menurun di akhir tahun 2021 menjadi 0,376 setelah di masa pandemi sedikit naik di angka 0,38.
Menurut Fisca angka kesenjangan yang relatif meningkat ditemui di perkotaan, sedangkan di desa cenderung turun.