MATA INDONESIA, JAKARTA-Diproyeksikan adanya potensi investasi masuk ke Indonesia dari berbagai sektor sebesar Rp 1.800 triliun. Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.
Menurut dia, tingginya potensi investasi tersebut harus memberi dampak besar bagi perekonomian Indonesia, terutama pertumbuhan UMKM.
“Investasi yang masuk ke Indonesia akan memberi multiplier effect bagi ekonomi. Apalagi saat ini investasi yang masuk terus diperkuat untuk memaksimalkan potensi di hilir sehingga bisa menggerakkan UMKM,” ujarnya.
Arsjad menjelaskan banyak tantangan yang dihadapi Indonesia. Selain pemulihan kesehatan nasional dari pasca pandemic Covid-19, tantangan ke depan adalah peningkatan perekonomia nasional setelah terpuruk akibat Covid-19.
“Tantangan ini jika bisa dikelola dengan baik akan memberi dampak positif bagi ekonomi serta peluang terbukanya 23 juta lapangan kerja,” ujarnya.
Menurut Arsjad, pada kuartal I 2022, ekonomi Indonesia naik 5 persen. Perdagangan juga naik dengan pertumbuhan besar di sektor manfaktur.
“Saat ini kita berusaha lakukan hilirisasi, supaya nilai tambah di Indonesia. Dulu kita jual barang mentah, makanya ekspor nikel dilarang” katanya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, untuk meningkatkan produktivitas UMKM Indonesia, kerja sama dengan IKA Unpad termasuk dengan Unpad sangat dibutuhkan guna.
Menurut dia, saat ini baru sekitar 3,18 persen pelaku UMKM yang menjadi pengusaha mapan. Kendati begitu, UMKM telah memberi kontribusi 99 persen bagi perekonomian Indonesia.
“Tapi mayoritas masih kurang produktif. Dari total UMKM yang ada, baru 3,18 persen yang tergolong wirausaha mapan,” katanya.