Semangat dan Optimis Membangun Ibu Kota Negara Nusantara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) optimistis, pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berjalan lancar dan sesuai rencana. Hal ini terucap saat Jokowi meninjau Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Rabu, 22 Juni 2022.

”Bandara di Kulon Progo sebesar itu saja (selesai) 18 bulan. Satu setengah tahun. Padahal tantangannya banyak. Interiornya sulit. Kemudian ceiling-nya juga tinggi banget, itu bisa selesai,” ujar Presiden Jokowi.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga menyampaikan, di titik Presiden Jokowi meninjau itu kelak akan ada Istana Kepresidenan. Danis juga menjelaskan, kini pihaknya telah memulai pelaksanaan pembangunan kawasan IKN secara bertahap. Untuk rentang waktu 2022–2024.

Presiden Jokowi pun menjamin proyek IKN Nusantara akan tetap berlanjut. Kendati, ia tak lagi menjabat di 2024. Presiden Jokowi mengingatkan, Undang-Undang IKN Nusantara sudah mendapat dukungan mayoritas fraksi di DPR.

“Ada yang bertanya, ini nanti 2024 berlanjut atau tidak? Lho, sudah ada UU-nya. Dukungan 93 persen di parlemen, kurang apalagi?” kata Kepala Negara dalam Kongres Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Kalimantan Timur.

Ia menyebutkan, gagasan pindah ibu kota sudah ada sejak zaman mantan Presiden Soekarno yang ketika itu ingin memindahkan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Presiden Jokowi lantas menyebut, gagasan serupa selalu muncul di setiap kepemimpinan di Tanah Air. Hal ini karena secara hitung-hitungan ibu kota harus pindah. “Pulau Jawa itu bebannya terlalu berat,” kata dia.

Penetapan IKN ada dalam Undang-Undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Dan memiliki visi untuk mewujudkan “Kota Dunia untuk Semua”. Yakni sebuah kota ideal yang dapat menjadi role model bagi pembangunan dan pengelolaan kota di Indonesia dan dunia. Visi tersebut bertujuan menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai simbol identitas nasional. Kota berkelanjutan di dunia, dan penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.

Ibu Kota Nusantara yang memiliki wilayah daratan seluas kurang lebih 256.142 hektare dan wilayah perairan laut seluas kurang lebih 68.189 hektare berfungsi sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan pusat. Srta tempat kedudukan perwakilan negara asing dan perwakilan organisasi/lembaga internasional.

Pemindahan Ibu Kota Nusantara ke Kalimantan dan menjadikannya sebagai economic superhub merupakan salah satu strategi untuk menggeser porsi pertumbuhan ekonomi. Dan pembangunan dari barat menjadi lebih ke timur. Melalui pengembangan enam klaster ekonomi dan dua klaster pendukung.

Keenam klaster ekonomi tersebut meliputi

  • Industri teknologi bersih
  • Farmasi terintegrasi
  • Industri pertanian berkelanjutan
  • Ekowisata
  • Bahan kimia dan produk kimia
  • Energi rendah karbon

Sedangkan dua klaster pendukung adalah pendidikan abad 21 serta smart city dan pusat industri 4.0.

Dalam pembangunan IKN, Presiden Jokowi menargetkan komposisi alam nantinya sebesar 75 hingga 80 persen alias kota di dalam hutan atau forest city. Konsep forest city memerlukan setidaknya 65% tutupan hutan dari seluruh wilayah IKN dengan upaya rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah IKN seluas 58.570 ha.

Area tersebut kini dalam kondisi lahan terbuka. Area bekas tambang, semak belukar, dan area konsesi. Perlu desain lanskap yang terintegrasi untuk memastikan capaian forest city. Baik melalui penanaman, maupun perlindungan tutupan hutan yang saat ini masih baik.

Dalam konsepnya, IKN berkembang dengan 100% energi bersih. Seluas 75% kawasan IKN menjadi ruang terbuka hijau. Di mana 65% menjadi area yang terlindungi dan 10% untuk produksi pangan.

IKN terdiri atas berbagai zona mixed-use dan neighborhood yang mendukung konsep “10 Menit Berjalan Kaki” dan konektivitas sosial. Desainnya selaras dengan alam, dengan minimal 50% ruang hijau. Kelak, 80 persen perjalanan melalui transportasi publik atau mobilitas aktif penduduk. Dan 100% pergantian ruang hijau untuk setiap bangunan.

Kepala negara meninjau progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang memiliki kapasitas tampung 10 juta meter kubik. Inilah salah satu bendungan untuk penyiapan air baku di IKN Nusantara. Bendungan Sepaku Semoi ini merupakan salah satu dari dua yang sudah on going untuk penyiapan air baku di IKN. Sekarang progres di Bendungan Sepaku Semoi sudah 56 persen.

Bendungan yang targetnya selesai awal 2023 itu bakal memberikan manfaat air baku sebesar 2.500 liter per detik. Dari kapasitas 2.500 liter per detik, sebanyak 500 liter per detik untuk Kota Balikpapan dan 2 ribu liter per detik untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan IKN.

Di Bendungan Sepaku Semoi sedang ada pembangunan intake Bendungan Sepaku yang saat ini progresnya baru mencapai 13 persen. Nantinya, intake Bendungan Sepaku akan memberikan manfaat air baku sebesar 3 ribu liter per detik. Targetnya selesai pada Desember 2022.

Presiden Jokowi menyebut bahwa air baku dari bendungan untuk memasok kebutuhan air bagi 1,5 juta penduduk. ”Untuk air yang tersalurkan adalah air siap minum,” kata Jokowi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini