MATA INDONESIA, YOGYA-Para pedagang di Teras Malioboro (TM) 1 mengeluhkan dagangannya sepi dalam sepekan terakhir.
Seperti yang dikeluhkan oleh Durairoh. Dirinya sudah empat hari ini pulang tanpa menuai hasil. “Kadang seminggu cuma laku sekali, sepi bener,” keluhnya, Jumat 24 Juni 2022.
Perempuan 50 tahun itu mengatakan, pengunjung yang datang kebanyakan hanya melihat-lihat. Terlebih saat di hari kerja, Senin-Jumat.
“Ramai hanya Sabtu-Minggu. Selain itu sepi. Itu pun, paling cuma laku Rp100 ribu sampai Rp200 ribu,” ujarnya.
Padahal, untuk buka lapak, Durairoh juga membutuhkan modal. Seperti uang bensin dan makan. Untuk itu, pedagang berlapak di lantai satu ini terpaksa menggunakan uang tabungannya, agar tetap mampu bertahan hidup.
Dia pun mengharapkan adanya upaya promosi terdahap TM I dari pemerintah. “Kami pengen laku terus. Diundang wisatawan agar datang,” ujarnya.
Sementara pedagang di lantai dua TM 1, Toni Kuswoyo (40) mengeluhkan hal yang sama. Warga Sleman ini mengaku, kerap baru dapat menjual dagangan pada pukul 17.00 WIB saat akhir pekan. Sementara pada hari Senin-Jumat dagangannya sepi pembeli.
“Padahal sudah buka dari pukul 09.00 WIB,W Tekor,” katanya.
Seorang wisatawan Hertini justru mempertanyakan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di pedestrian Malioboro.
Wisatawan asal Purworejo, Jawa Tengah itu sengaja mampir ke Yogya untuk membeli batik sebagai kenang-kenangan sebelum pensiun. Dirinya mengaku belum tahu, kalau para PKL sudah dipindahkan ke TM 1 dan TM 2.
“Malioboronya sepi, ya udah saya belanja di Beringharjo saja,” ujarnya.
Menanggapi adanya keluhan pedagang, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogya lakukan upaya untuk menaikkan jumlah kunjungan wisata di Teras Malioboro.
Direncanakan untuk menggelar atraksi budaya guna memperkenalkan Teras Malioboro pada wisatawan dalam momen Lebaran.
Kepala Disbud Kota Yogya, Yetti Martanti mengatakan, unsur seni dan budaya yang dinaunginya, merupakan komponen penting daya tarik wisata. Oleh sebab itu, hal ini disebutnya dapat menjadi peluang.
Termasuk Disbud yang menyiapkan kebaharuan. Ekspos dan publikasi pun dinilainya harus digencarkan. Salah satu yang diunggulkan adalah Teras Malioboro.
“Sudah ada beberapa rangkaian yang dipersiapkan,” ujarnya.
Reporter: Abraar