MATA INDONESIA, JAKARTA-Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat di Indonesia sudah ada 14 kasus hepatitis akut yang termasuk kategori probabel dan pending calssification.
Hal itu diungkapkan melalui akun youtube mengenai update perkembangan kasus hepatitis akut di Indonesia pada, Rabu 18 Mei 2022.
Saat ini di Indonesia sudah ada 14 kasus yang termasuk kategori probabel dan pending calssification.
“Sebelumnya ada 20 negara dan sekarang dilaporkan ada 27 negara dengan total kasus 436 dan ada kematian 11.” Kata Direktur Utama RSPI D, Muhammad Syahril.
Dijelaskan klasifikasi keadaan pasien per Saselasa 17 Mei 2022 yaitu 1 Probable dan 13 lainnya pending calssification. Kelompok usia 0-5 tahun ada 7 kasus, 6-10 ada 2 kasus dan 11-16 terdapat 5 kasus.
Sampai saat ini konfirmasi mengenai pasien positf hepatitis akut masih belum tersedia dan penyebab pastinya masih terus diteliti.
Gambaran gejala hepatitis akut di Indonesia agak sedikit berbeda dengan di Inggris, Gejala di Indonesia yang paling tinggi yaitu demam, hilang nafsu makan, muntah,mual, jaundice, perubahan warna urin, nyeri bagian perut, diare akut, sesak nafas, perubahan warna fases dan gatal.
Pemeriksaan virus hepatitis A-E bisa dilakukan dirumah sakit daerah namun untuk pengetestan SGOT dan SGPT harus dilakukan di labolatorium nasional BKPK dan dirujuk sample darah dan tenggorokkannya.