Mirip PBB, Bono Tanggani Berbagai Masalah di Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, DUBLIN  – Tak ada orang sesibuk Paul David Hewson atau Bono, vokalis band legendaris U2. Selama perjalanan hidupnya, hampir setengahnya ia lakukan untuk menangani berbagai masalah di dunia.

Misalnya. Bono pernah meluncurkan kampanye untuk membantu para perempuan paling miskin di dunia mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, layanan kesehatan dan peluang bisnis.

Dengan sebuah kampanye di tahun 2016 vokalis U2 ini menjadi cover pria pertama dalam sejarah majalah wanita Glamour selama 36 tahun.

Tak heran jika Bono mendapat gelar “Pria Tahun Ini” di majalah tersebut.  Ia adalah aktivis kemanusiaan yang selalu memliki gebrakan di lingkungan sosial.

Paul David Hewson alias Bono memang sering terlibat dalam melakukan kampanye sejak ia aktif dalam band U2. Pada 1984, Bono tampil dalam Band Aid dan mengulangi peranannya dalam konser Band Aid 20, 2005. Ia juga tampil pada konser Live Aid pada 1985, dan Live 8 pada 2005.

Sejak 1999, ia semakin terlibat dalam melakukan kampanye penghapusan utang Dunia Ketiga dan penderitaan Afrika. Kemudian pada Mei 2002 ia mengajak Menteri Keuangan AS, Paul O’Neill dalam sebuah tur ke empat negara di Afrika.

Di tahun yang sama, Bono membentuk sebuah organisasi yang dinamai “DATA”, yang merupakan singkatan dari Debt, AIDS, Trade in Africa (Utang, AIDS, Perdagangan di Afrika). Organisasi ini membangkitkan kesadaran tentang utang Afrika yang tidak dapat dibayar, penyebaran AIDS yang tidak terkendali, dan aturan-aturan perdagangan yang merugikan rakyat miskin di Afrika.

Bono sangat peduli terhadap isu-isu sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Di tahun 2005 ia menyindir Paul Martin, perdana menteri Kanada di tengah krisis “kehancuran politik” Martin. Karena sang perdana menteri lamban meningkatkan bantuan asing Kanada. Setelah itu, juru bicara Perdana Menteri menunjukkan bahwa anggaran bantuan itu telah meningkat 8%.

Di musim semi 2005, Bono bersama sang istri Ali Hewson serta perancang mode New York Rogen Gregory meluncurkan sebuah merek EDUN. Ini adalah salah satu upaya untuk mengalihkan fokus di Afrika dari bantuan ke perdagangan.

EDUN memanfaatkan pabrik-pabrik di Afrika, Amerika Selatan, dan India serta memberikan upah yang adil kepada para buruhnya dan mempraktikkan etika bisnis yang baik. Merek ini mampu mendorong orang lain untuk menanamkan modal di negara-negara berkembang.

Vokalis band rock asal Irlandia tersebut juga pernah menyatakan keprihatinannya terhadap kehidupan pengungsi di negara-negara konflik seperti Suriah. Bono mengajak kepada negara-negara besar di Barat untuk ikut serta dalam mengatasi permasalahan global itu. Keprihatinannya muncul setelah ia kembali dari kunjungan ke Timur Tengah dan Afrika Timur sebagai aktivis. Di sana, ia mengaku melihat kehidupan pengungsi yang sangat memprihatinkan, jauh dari kata sejahtera.

Selain itu, tambahnya, dunia harus memperhatikan negara-negara yang sedang terlibat konflik karena berpotensi menimbulkan pengungsian besar-besaran.

Reporter : Alyaa

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini