MATA INDONESIA, OTTAWA – Umat Muslim di Kanada akhirnya dapat kembali menggelar salat Idul Fitri berjamaah setelah dua tahun sempat vakum akibat pandemi virus corona.
Dengan bertempat di EY Centre, Ottawa, salat Idul Fitri yang diselenggarakan oleh Asosiasi Muslim Canada (MAC) ini dibagi menjadi dua waktu, yakni pukul 09.00 dan 10.00 pagi waktu setempat.
Pada kesempatan kali ini, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau juga turut naik ke atas mimbar untuk memberikan sambutan dan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh umat Muslim di Kanada.
“Kepada seluruh umat muslim yang hadir di MAC Eid Festival di Ottawa, menandai akhir Ramadan dan merayakan sebagai sebuah komunitas, sekali lagi saya katakan: saya tahu betapa menyenangkannya berkumpul setelah dua tahun yang sulit – senang bisa bersama kalian semua,” kata PM Justin Trudeau.
“Terima kasih sudah menerima saya. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri,” sambungnya disambut tepuk tangan para jamaah.
Saat menyambut bulan suci Ramadan, Trudeau juga turut menyampaikan salam dan selamat kepada seluruh umat Muslim. Dalam sambutannya kala itu, ia mengakui bahwa umat Muslim berkontribusi besar bagi Kanada.
Salat Idul Fitri berjamaah ini tentu saja disambut antusiasme umat Muslim di Kanada. Salah satu jamaah bernama Nemra mengatakan bahwa dapat kembali berkumpul dan salat berjamaah adalah suatu kebahagiaan.
“Tahun lalu tidak ada salat Idul Fitri berjamaah seperti sekarang. Alhamdulillah, akhirnya kita bisa kembali salat berjamaah lagi dan kembali berkumpul dengan sesama Muslim lagi. Tentu saja ini merupakan hal yang membahagiakan,” kata Nemra yang merupakan imigran asal Pakistan kepada Mata Indonesia News.
Sebelum salat diadakan, banyak jamaah – khususnya anak-anak, membawa keranjang yang berisi cokelat dan permen untuk dibagikan ke jamaah lain. Ini merupakan salah satu pemandangan yang mungkin jarang ditemukan di Indonesia.
Hal lain yang tak kalah menarik, salat Idul Fitri yang diadakan di EY Centre ini juga menyediakan bazar. Di mana bukan hanya terdapat stand makanan atau busana dan pernak-pernik Muslim saja, melainkan juga disediakan arena bermain indoor untuk anak-anak.
Selain itu, juga terdapat stand Palestina di sudut ruangan, yang menampilkan kerajinan tangan, foto-foto, dan seorang bapak yang menjelaskan sejarah Palestina – termasuk Masjid Al-Aqsa, Isra Miraj, dan kekejian Zionisme.