MATA INDONESIA, KIEV – Presiden Volodymyr Zelenskyy melaporkan bahwa sekitar 2,500-3,000 tentara Ukraina tewas dalam tujuh pekan pertempuran dengan Rusia. Sementara 10,000 lainnya mengalami luka.
Sang presiden juga mengungkapkan, 19,000 hingga 20,000 tentara Rusia gugur di medan tempur. Moskow mengatakan pada Maret – yang merupakan laporan pertama sejak invasi pada 24 Februari 2022, bahwa 1,351 tentara Rusia tewas dan 3,825 terluka.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Zelenskyy mengatakan pasukannya berusaha mematahkan pengepungan militer Rusia di kota pelabuhan Mariupol – yang merupakan rumah bagi 400 ribu jiwa sebelum Rusia menginvasi kota yang kini menjadi puing-puing.
“Keberhasilan militer kita di medan perang benar-benar signifikan, signifikan secara historis. Tapi mereka masih belum cukup untuk membersihkan tanah kita dari penjajah. Kami akan mengalahkan mereka lagi,” katanya dalam pidato video.
Mantan komedian itu juga kembali menyerukan kepada sekutu untuk mengirim senjata yang lebih berat dan untuk embargo internasional terhadap minyak Rusia, seperti dilansir South China Morning Post.
Zelenskyy telah meminta Presiden Joe Biden agar Amerika Serikat (AS) menunjuk Rusia sebagai sponsor negara terorisme, bergabung dengan Korea Utara, Kuba, Iran dan Suriah, The Washington Post melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui percakapan mereka.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal dan pejabat tinggi keuangan akan menghadiri pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Washington pada pekan depan, kata sebuah sumber.
Ini akan menjadi kesempatan pertama bagi pejabat penting Ukraina untuk bertemu langsung dengan para pejabat keuangan dari negara maju sejak invasi Rusia ke Ukraina.