Misi Perdagangan dan Investasi Terus Digenjot untuk Gairahkan Perekonomian Lintas Batas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Perusahaan BUMN siap menjalankan misi perdagangan dan investasi di Papua Nugini. Hal itu dikatakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir lewat akun Instagramnya @erickthohir.

Erick Thohir menambahkan bahwa hal tersebut perlu dilakukan agar perdagangan lintas batas dan denyut ekonomi masyarakat di daerah perbatasan bisa pulih. “Penting bagi Indonesia dan Papua Nugini yang berbatasan langsung untuk memperkokoh kerja sama,” katanya.

Erick Thohir menyampaikan bahwa kunci dari pemulihan pascapandemi adalah kebersamaan dan gotong royong.

“Tidak hanya antara kita di masyarakat, tapi juga antar-negara. Ini juga yang menjadi arahan Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan PM Papua Nugini, James Marape,” kata Erick.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memerintahkan empat menteri bersama delegasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta para pengusaha untuk melakukan misi perdagangan dan investasi di Papua Nugini.

Kepala Negara memandang pentingnya pembentukan perjanjian investasi bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini.

Oleh karena itu, Presiden menugaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, untuk memfasilitasi dan memberi keamanan bagi investor kedua negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Asosiasi Planters Muda Indonesia Gelar Workshop UMKM Muda Bersama BPDPKS dan GAPKI Dalam Menangkal Kampanye Hitam Kelapa Sawit

Mata Indonesia, Yogyakarta - Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara, dimana total ekspor perkebunan pada tahun 2018 mencapai US$ 28,1 miliar atau setara dengan Rp393,4 Triliun dan bahkan menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut bahwa industri kelapa sawit berhasil menopang ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebanyak Rp600 triliun.
- Advertisement -

Baca berita yang ini