Saling Tuding, Putin Tuduh Ukraina Lakukan Kejahatan Perang

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir menuduh Ukraina melakukan kejahatan perang. Pernyataan ini ia lontarkan dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron.

Untuk itu, katanya, Rusia akan melakukan segala daya upaya demi menghindari kematian warga sipil di Ukraina.

Sebelumnya, Kepala Urusan Politik PBB, Rosemary DiCarlo mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa lebih dari 700 warga sipil, termasuk 52 anak-anak, menjadi korban invasi Rusia terhadap Ukraina.

“Perhatian tertuju pada banyak kejahatan perang yang dilakukan setiap hari oleh pasukan keamanan Ukraina,” kata Kremlin melaporkan mengenai percakapan telepon antara Putin dan Emmanuel Macron, melansir NDTV, Sabtu, 19 Maret 2022.

“Terutama serangan roket dan artileri besar-besaran di kota-kota Donbas,” tambah Kremlin, mengacu pada wilayah timur yang berbahasa Rusia di Ukraina, yang sebagian dikuasai oleh separatis pro-Moskow.

Dalam panggilan telepon tersebut, Putin juga mengatakan kepada Macron bahwa tentara Rusia melakukan segala yang mungkin untuk melindungi kehidupan warga sipil yang damai, termasuk dengan mengatur koridor kemanusiaan untuk evakuasi secara aman, kata Kremlin.

Kedua pemimpin juga membahas masalah negosiasi yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev guna mengakhiri konflik di Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari tiga pekan.

Sebagaimana diketahui, Macron memainkan peran utama dalam mencoba meredakan krisis Rusia-Ukraina melalui dorongan diplomatik yang membuatnya berbicara dengan Putin secara langsung atau melalui telepon sekitar belasan kali sejak konflik dimulai.

Selama panggilan terakhir, yang berlangsung 1 jam 10 menit, Macron menyatakan keprihatinannya atas nasib Mariupol, kota pesisir selatan yang telah dilanda pemboman hebat dalam beberapa hari terakhir.

Kantor Macron mengatakan sang pemimpin mendesak pencabutan pengepungan dan akses kemanusiaan ke kota itu, dengan berbagai langkah konkret dan dapat diverifikasi untuk memastikan keselamatan warga sipil.

“Presiden Prancis juga sekali lagi menuntut penghormatan segera atas gencatan senjata”di Ukraina,” demikian pernyataan Istana Elysee.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mahasiswa Telkom University Gelar Cendrawaku 2024: Perayaan Meriah Budaya Maluku dan Papua

BANDUNG — Ikatan Mahasiswa Maluku dan Papua (IMMAPA) Telkom University sukses menyelenggarakan Cendrawaku 2024, sebuah festival budaya yang memukau...
- Advertisement -

Baca berita yang ini