AS Hembuskan Isu Baru, Rusia Disebut Rekrut Warga Suriah untuk Berperang di Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Rusia dilaporkan mulai mendatangkan pejuang asing yang terampil dalam pertempuran perkotaan. Jika tuduhan ini terbukti, maka konflik di Ukraina akan memasuki fase baru yang berdarah.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Moskow telah merekrut warga Suriah, beberapa di antaranya telah tiba di Rusia. Keahlian mereka diharapkan dapat membantu Rusia merebut Kiev.

Invasi Rusia ke Ukraina, sekarang memasuki hari ke-12 dan telah menyebabkan lebih dari 1,5 juta warga melarikan diri dari negara itu dalam apa yang disebut PBB sebagai “krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II”.

Ratusan warga sipil dilaporkan meninggal dunia dan ribuan lainnya terluka. Sementara itu, ratusan ribu warga yang mayoritas kaum perempuan dan anak-anak membanjiri negara-negara tetangga seperti Polandia, Rumania, atau Moldova untuk mencari perlindungan.

“Moskow merekrut warga Suriah yang terampil dalam pertempuran perkotaan untuk berperang di Ukraina,” kata seorang pejabat Amerika Serikat (AS) kepada Wall Street Journal, melansir New Zealand Herald, Senin, 7 Maret 2022.

Rusia telah beroperasi di Suriah sejak 2015, dan dalam beberapa hari terakhir telah merekrut pejuang dengan harapan keahlian mereka dapat membantu merebut Kiev, menurut laporan itu.

Laporan itu juga megatakann bahwa beberapa sudah di Rusia bersiap untuk memasuki konflik. Para relawan asal Suriah kabarnya ditawari uang sebesar 200-300 USD untuk pergi ke Ukraina dan beroperasi sebagai penjaga selama enam bulan sekaligus.

Pasukan Chechnya di bawah pemimpin Ramzan Kadyrov, sekutu Vladimir Putin, telah dikerahkan dalam invasi. Sementara pejuang asing juga mengalir ke negara itu untuk berperang di pihak Ukraina.

Sejak Presiden Vladimir Putin menginstruksikan operasi militer khusus (24/2), sekitar 600 rudal telah diluncurkan ke Ukraina, demikian dilaporkan seorang pejabat senior pertahanan AS kepada Fox News dan CNN. Ia menambahkan bahwa Rusia telah mengerahkan sekitar 95 persen kekuatan tempurnya di Ukraina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini