MATA INDONESIA, JAKARTA-Gas bumi merupakan salah satu jembatan transisi energi menuju pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan. Hal itu dikatakan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Arifin Rudiyanto.
“Karena gas bumi dikenal sebagai energi yang memiliki efisiensi pembakaran sangat baik, bersih, ramah lingkungan dan lebih murah apabila dibandingkan dengan minyak bumi,” katanya di Jakarta.
Menurut dia, transisi energi dari penggunaan bahan bakar fosil ke energi terbarukan memiliki peran sangat penting dalam mencapai net zero emission yang menjadi strategi jangka panjang dan kebijakan transisi energi di Indonesia.
Deputi III Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna mengatakan pemanfaatan natural gas sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi efek rumah kaca.
Transisi energi adalah suatu yang harus dilakukan karena secara global arah penggunaan energi menuju ke arah energi dengan low emission.
“Pertagas dapat terus melaksanakan perannya dalam transisi energi dengan meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana serta teknologi seperti CNG, LNG dan elpiji,” katanya.
Pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi juga sudah dilakukan di beberapa negara lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya data kenaikan permintaan gas bumi pada Energy Global Demand yang disampaikan oleh Lenita Tobing dan Asheesh Sastry.
Perkiraan demand gas bumi secara global memiliki tren positif hingga 2040. EEF 2022 yang mengusung tema Energizing Natural Gas as Solution for Energy Transition Through Synergy, Innovation and Technology Adaptation dihadiri Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) M Haryo Yunianto dan dibuka Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro.
Wiko menyampaikan bahwa ajang EEF dilakukan Pertagas setiap tahun bertujuan sebagai wadah untuk sharing knowledge serta sinergi di lingkungan Subholding Gas. Ini adalah kali ketiga Pertagas menyelenggarakan EEF.
“Pada EEF tahun ini, jumlah materi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan antusiasme dan semangat kita bersama untuk tumbuh bersinergi dalam rangka mewujudkan visi dan misi Subholding Gas,” ujarnya.
Pada EEF hari pertama lebih dari 500 orang peserta bergabung secara daring di acara ini. Melalui EEF diharapkan Perwira Subholding Gas dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam dan mampu berperan aktif dalam program transisi energi di Indonesia.