MATA INDONESIA, JAKARTA– Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2022 akan berbeda dengan pertumbuhan ekonomi di periode yang sama pada tahun lalu.
Menurutnya, potensi pertumbuhan ekonomi di triwulan I-2022 diprediksi positif. “Memang pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 berbeda dengan 2022, di mana 2021 jumlah orang divaksin juga relatif terbatas,” katanya.
Selain itu, bertambahnya capaian vaksinasi dan vaksinasi booster di Indonesia turut mendukung percepatan pemulihan ekonomi.
“Meskipun ada PPKM 3 karena adanya Omicron, tetapi mobilitas masyarakat tetap akan jauh lebih besar karena orang sudah punya pengalaman dan secara umum melakukan prokes. Bahkan vaksin dan booster juga sudah banyak didapatkan,” ujarnya.
Rizal mengatakan Omicron kemungkinan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tetapi tidak terpengaruh besar terhadap mobilitas.
Menurutnya, mobilitas ini yang menjadi dorongan untuk mendorong konsumsi yang diikuti dengan tumbuhnya daya beli masyarakat.
“Ini menunjukkan mobilitas masyarakat akan mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk juga aktivitas perdagangan,” katanya.