Membaca Peluang Jokowi Menuju Kursi Ketua Umum PDIP

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Jelang rapat kerja nasional PDI Perjuangan (PDIP), isu soal sosok pengganti Megawati Soekarnoputri kian santer berhembus. Mungkin belum nampak di tahun 2019 ini, namun lima tahun mendatang diyakini akan ada gambarannya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menilai yang berpotensi menjadi penerus tampuk pimpinan PDIP berasal dari trah Soekarno, yaitu dua anak Mega, Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Namun, semua butuh waktu.

“Mungkin untuk saat ini mereka belum Nampak. Tapi kita harapkan lima tahun mendatang atau setelah 2024 mereka sudah siap untuk menggantkan posisi bu Mega,” katanya seusai diskusi media di Kantor Para Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat 2 Agustus 2019.

Lalu ketika ditanya soal peluang Jokowi untuk menjadi ketua PDIP untuk lima tahun mendatang, Aria mengatakan, ini sebenarnya bukan ranahnya Jokowi.

“Ya, Jokowi tak terlalu suka masuk dalam pengaruh politik, apalagi menjadi pemimpin partai. Jokowi adalah sosok yang lebih suka dengan urusan birokrasi atau eksekutif pemerintahan” ujar dia.

Aria pun berkata lebih lanjut bahwa soal siapa yang layak jadi pengganti Mega nanti, semua tergantung internal partai. “Dan tergantung bu Mega sendiri,” kata dia. (Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini