Atasi Pengangguran, Israel Jadikan Kota Ini sebagai Sentra Ganja Medis

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUHAM – Jauh dari gedung pencakar langit di Tel Aviv, Kota Yeruham diharapkan dapat menjadi kekuatan teknologi ganja medis Israel. Lusinan perusahaan rintisian dilaporkan sudah mengerjakan ganja untuk kebutuhan medis.

Di mana undang-undang baru diharapkan mengarah pada pertumbuhan pasar lebih lanjut di sektor yang berkembang pesat.

Beberapa percaya bahwa ganja dapat membantu Kota Yeruham mengatasi pengangguran di antara 12.000 penduduknya, dengan upaya awal yang dipimpin oleh sebuah perusahaan bernama CanNegev.

Perusahaan ini dikenal sebagai inkubator, membantu mendorong pertumbuhan perusahaan bayi. CanNegev menaungi empat perusahaan rintisan dan merupakan inkubator teknologi ganja medis pertama di Israel.

“Kami telah memutuskan untuk menjadikan ganja medis sebagai jantung dari aktivitas kami, di sini di Kota Yeruham, salah satu kota paling pinggiran di Israel – kota yang terlupakan,” kata pendiri CanNegev, Zvi Bet Or, melansir Yahoo News.

Sementara Walikota Yeruham, Tal Ohana mengatakan bahwa mimpinya adalah menjadikan kotanya sebagai ibu kota ganja medis di Israel.

“Tidak setiap hari pasar baru lahir di negara ini. Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus melakukan segalanya untuk menjadi yang terdepan dalam sains dan teknologi di bidang ini,” kata Tal Ohana.

Ohana mengatakan sektor teknologi ganja dapat mengubah citra Yeruham dan membantu menurunkan angka pengangguran yang terus-menerus lebih tinggi dari rata-rata, yaitu sekitar 8 persen.

“Tujuan saya adalah menciptakan pekerjaan berkualitas dan menawarkan pendapatan tinggi untuk menarik populasi pekerja baru,” sambungnya.

Penggunaan ganja untuk rekreasi adalah ilegal meskipun ditoleransi di Israel. Namun, pihak berwenang telah mendorong penggunaan terapeutik selama dekade terakhir untuk mengobati kondisi medis yang parah dan stres pasca-trauma pada mantan tentara.

Pada Oktober, parlemen Israel mengajukan Rancangan Undang-Undang yang bertujuan untuk membuat ganja medis lebih tersedia.

Ini akan memperluas pasar yang telah menarik banyak pengusaha termasuk dua mantan perdana menteri: Ehud Olmert adalah penasihat bisnis UNIVO Pharmaceuticals, dan Ehud Barak memimpin dewan InterCure.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Berjalan Aman dan Damai, Apresiasi Layak Diberikan Kepada Aparat Keamanan

JAKARTA – Agenda Pilkada 2024 telah dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Semua elemen masyarakat berperan penting terhadap kesuksesan penyelenggaraan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini