Rakyat Kelaparan, Pejabat Korea Utara Malah Nikmati Makanan Mewah dari Cina

Baca Juga

MATA INDONESIA, PYONGYANG Menjelang Seollal atau liburan Tahun Baru Imlek, Korea Utara mengimpor buah-buahan dan makanan mewah dari negara tetangga, Cina. Kapal Cina yang membawa makanan mewah tersebut melintasi perbatasan Sungai Yalu.

Beberapa sumber mengatakan bahwa makanan mewah tersebut dikirim untuk para pejabat Departemen Keamanan Negara, bukan untuk  masyarakat umum. Padahal, kondisi mayoritas warga Korea Utara saat ini memprihatinkan.

Seollal, bersama dengan liburan panen Chuseok, adalah dua hari libur terpenting di Korea Utara dan Selatan. Umumnya, masyarakat di dunia negara tersebut merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga dan memberi hormat kepada para leluhur sambil berbagi pesta besar.

Sementara itu, Korea Utara tengah menderita kekurangan pangan yang parah, sebagian besar karena penutupan perbatasan dengan Cina sejak awal pandemi virus corona pada Januari 2020. Meskipun angkutan kereta api antara kedua negara dilanjutkan pekan lalu, pasokan bahan utama masih terbatas.

Akan tetapi, mereka yang memiliki kekuasaan dan hak istimewa akan menggunakannya untuk memastikan keluarga mereka dapat mengadakan pesta yang layak, kata sumber tersebut.

“Sejak awal pekan lalu di Pelabuhan Ryongychon, yang berhadapan dengan Pelabuhan Donggang di Cina, kapal-kapal kecil dan menengah telah sering pergi ke dan dari kedua pelabuhan melintasi Sungai Yalu, pada titik yang menghubungkan Laut Barat,” kata seorang pejabat dari sebuah agen perdagangan, melansir Radio Free ASia.

“Kapal-kapal ini sebagian besar memuat buah-buahan, minyak goreng, dan gula. Semua kapal … milik Biro Umum Keamanan Perbatasan, di bawah Kementerian Keamanan Negara,” sambungnya.

Pihak berwenang memberikan izin khusus kepada perusahaan perdagangan yang dijalankan oleh biro untuk mengimpor pasokan yang dibutuhkan untuk Seollal sehingga pejabat Kementerian Keamanan Negara dapat merayakannya dengan baik, katanya.

“Kapal bisa pergi ke Donggang di pagi hari dan memuat kotak makanan, lalu kembali ke Ryongchon sekitar jam 4 sore. Sebelum mereka dapat menurunkan barang-barang mereka, kapal harus melalui prosedur karantina dan desinfeksi menyeluruh sebelum makanan dapat disimpan,” tutur pejabat itu.

“Setelah sepekan, makanan itu dimasukkan ke dalam kendaraan angkutan dan diangkut ke masing-masing daerah dan diberikan sebagai hadiah kepada pejabat dari kementerian di setiap daerah,” katanya.

Sebuah sumber yang tinggal di dekat pelabuhan di Donggang mengatakan waktu adalah hal terpenting ketika kapal-kapal Korea Utara tiba.

“Para pekerja dari perusahaan makanan Donghang memuat buah-buahan dan kotak makanan ke kapal, yang segera pergi begitu pemuatan selesai dan barang-barang tertutup,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini