Indonesia Dapat Kucuran Dana Investasi dari Pemerintah Hungaria Rp4,5 Triliun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia mendapatkan kucuran dana investasi dari pemerintah Hungaria sebesar 4,5 triliun Rupiah. Dana ini untuk penerapan sistem bayar tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di seluruh jalan tol di Tanah Air.

Investasi ini disalurkan setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengukuhkan perusahaan asal Hungaria, Roatex Ltd, sebagai pencetus proyek pemenang lelang.

Ketentuan pemenang dari lelang ini diputuskan lewat Surat Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021, mengenai Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha untuk Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis Multi Lane Free Flow.

“Sistem transaksi nontunai berbasis MLFF ini menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh dengan menciptakan suatu efisiensi, efektivitas, aman, dan nyaman dalam penerapan sistem pembayaran jalan tol di Indonesia,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Kamis, 27 Januari 2022.

Sebagai catatan, saat ini Roatex Ltd Zrt telah menciptakan perusahaan sebagai badan usaha pelaksana sistem transaksi tol nontunai atau nirsentuh berbasis MLFF dengan nama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

Tujuan dari kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan Hungaria adalah untuk meningkatkan sistem pembayaran tol berbasis MLFF di Tanah Air. Sementara proyek ini diiniasi ketika kunjungan Perdana Menteri Hungaria, Victor Orbán ke Indonesia pada 2016.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini