MATA INDONESIA, JENEWA – Para diplomat top Amerika Serikat (AS) dan Rusia tidak membuat terobosan ketika membahas masalah Ukraina. Tetapi para diplomat dari kedua negara sepakat untuk terus berkomunikasi demi menyelesaikan krisis yang memicu kekhawatiran akan konflik militer.
Usai pembicaraan di Jenewa, Swiss, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan tanggapan cepat dan keras jika Rusia menginvasi Ukraina setelah mengerahkan pasukan di dekat perbatasannya.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow masih menunggu tanggapan tertulis atas tuntutannya akan jaminan keamanan. Namun keduanya mengaku terbuka untuk dialog lebih lanjut, dan Blinken berharap masalah keamanan bersama dapat diatasi.
“Berdasarkan percakapan yang kami lakukan – percakapan ekstensif, selama sepekan terakhir dan hari ini di Jenewa, saya pikir ada alasan dan sarana untuk mengatasi beberapa kekhawatiran bersama yang kami miliki tentang keamanan,” kata Blinken, melansir Reuters, Sabtu, 22 Januari 2022.
“Rusia dapat memilih jalur diplomasi yang mengarah pada perdamaian dan keamanan atau jalur yang hanya akan mengarah pada konflik, konsekuensi berat, dan kecaman internasional,” kata Blinken, menambahkan bahwa diplomasi akan lebih disukai.
Blinken menambahkan bahwa jika ada pasukan militer Rusia yang bergerak melintasi perbatasan Ukraina, maka itu adalah sebuah invasi baru. Dan langkah tersebut akan respons dengan tanggapan cepat, keras, dan bersatu dari AS dan mitra serta sekutu.
Sementara itu, Menlu Lavrov mengatakan bola ada di pengadilan Washington. Ia menggambarkan pertemuan itu terbuka dan bermanfaat, dan mengatakan bahwa Moskow akan memahami apakah pembicaraan berada di jalur yang benar setelah menerima tanggapan tertulis atas tuntutan keamanannya dari AS.
Tuntutan Rusia termasuk penghentian ekspansi NATO ke arah timur dan janji bahwa Ukraina tidak akan pernah diizinkan untuk bergabung dengan aliansi militer Barat tersebut.
“Saya tidak dapat memberi tahu Anda apakah kami berada di jalur yang benar atau jalur yang salah. Kami akan memahami ini ketika kami menerima tanggapan AS di atas kertas untuk semua poin dalam proposal kami,” kata Lavrov.
Rusia dan AS diyakini akan mengadakan pertemuan lain pada Februari untuk membahas tuntutan Moskow untuk jaminan keamanan, kantor berita Rusia RIA mengutip sumber dalam delegasi Rusia.