MATA INDONESIA, LONDON – Inggris memberikan dukungan kepada Ukraina dengan mengirimkan senjata anti-tank. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.
“Kami telah mengambil keputusan untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-armor ringan,” kata Ben Wallace kepada House of Commons, menambahkan bahwa yang pertama dari sistem ini dikirimkan pada Senin (17/1).
“Mereka bukan senjata strategis dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia. Mereka harus digunakan untuk membela diri,” sambungnya, melansir Politico.eu, Selasa, 18 Januari 2022.
Wallace mengatakan keputusan untuk mengirim senjata itu sebagai respons atas perilaku Rusia yang semakin mengancam. Ia juga memastikan bahwa sejumlah kecil pasukan Negeri Ratu Elizabeth akan melatih pasukan Ukraina untuk menggunakan persenjataan tersebut.
Pernyataan Wallace bertolak belakang dengan yang ia katakan pada Desember tahun lalu. Di mana saat itu ia menegaskan bahwa Inggris dan sekutu tidak mungkin mengirim pasukan untuk membela Ukraina bila perang dengan Rusia benar-benar pecah.
Wallace mengatakan bahwa pernyataannya kepada majalah The Spectator ini takkan mengejutkan Ukraina, mengingat negara tersebut bukanlah anggota NATO. Sehingga tidak mungkin untuk mengirim pasukan untuk melawan Rusia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov berterima kasih kepada mitranya dari Inggris. Melalui akun Twitter-nya, sang Menhan mengatakan bahwa Kyiv sangat menghargai sikap Inggris.
Sebagaimana diketahui, Rusia telah mengirim sekitar 100.000 tentara ke perbatasannya dekat Ukraina. Moskow berdalih, keputusannya menempatkan ratusan ribu tentara agar Ukraina tidak pernah menjadi anggota NATO.
Rusia yang menganeksasi Semenanjung Krimea tahun 2014 itu – dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional, juga membantah akan menginvasi Kiev.
