Alhamdulillah, Indonesia Tak Kena Dampak Letusan Gunung Api Tonga

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Letusan gunung api di Tonga menggegerkan publik pada 15 Januari 2022. Sejumlah negara di kawasan samudera Pasifik pun diminta waspada.

Meski begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan Indonesia tidak terkena dampak tsunami dari letusan gunung api di Tonga.

BMKG menegaskan bahwa potensi tersebut bukan atau tidak akan berdampak tsunami ke wilayah Indonesia. Potensi tsunami berdampak untuk wilayah Tonga, Papua New Guinea dan Australia.

Berdasarkan hasil observasi muka laut oleh PTWC, letusan gunung api tersebut menimbulkan tsunami di daerah Twofold Bay, Australia pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 19.05 WIB dengan ketinggian 67 cm dan di daerah Lombrum Manus Island, Papua New Guinea pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 20.00 WIB dengan ketinggian 20 cm.

Lebih lanjut, BMKG menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruhi oleh isu hoax dari sumber yang tak jelas.

Sementara itu, gunung api bawah laut itu pun memicu tsunami yang menerjang wilayah Nuku’alofa, ibu kota Tonga. Gelombang setinggi 1,2 meter itu menerjang wilayah pesisir pantai, menyapu sejumlah properti, istana, dan jalan utama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini