MATA INDONESIA, JAYAWIJAYA – Konflik warga Nduga dan Lanny Jaya akhirnya damai. Kedua warga yang sempat bentrok di Wamena Papua ini sepakat berdamai dengan syarat membayar Rp 2,5 miliar dan 20 ekor babi. ”Ya akhirnya berdamai,” ujar Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan,Kamis 13 Januari 2022.
Konflik yang sempat memanas karena kedua warga yang saling serang ini akhirnya berdamai setelah dimediasi aparat TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten Jayawiaya. Pertemuan mediasi ini dilakukan bersama Bupati Nduga dan Bupati Lanny Jaya pada Rabu 12 Januari 2022. Proses perdamaian berlangsung di Lapangan Sinapuk, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Pada rapat tersebut, Bupati Nduga Wentius Nimiangge, mengungkapkan bahwa pihak korban keluarga Almarhum Yonas Kelnea dan Almarhum Luok Heluka, menuntut agar pelaku pembunuhan diproses hukum. Mereka juga meminta pemberian santunan berupa uang tunai sebesar Rp 2,5 miliar dan 20 ekor babi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom menyampaikan bersedia untuk memenuhi tuntutan korban, khususnya masalah pembayaran denda dan santunan kepada keluarga korban.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang pada kesempatannya mendorong pemerintah daerah agar dapat segera melaksanakan proses perdamaian secara adat yaitu pembayaran adat dan upacara bakar darah, patah panah. Serta kedua belah pihak yang bertikai segera berdamai. Selain itu, pada saat perdamaian agar ada perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama dan Tokoh adat dari tiap suku yang bertikai.
Setelah pelaksanaan rapat tersebut, pada pukul 15.40 WIT, bertempat di rumah duka Kampung Elekma, Distrik Napua, Jayawijaya, berlangsung penyerahan santunan sesuai tuntutan pihak keluarga korban yang dihadiri sekitar 1.500 masyarakat.
Brigjen TNI Izak Pengemanan mengatakan aparat pemerintah, TNI dan Polri akan menyikapi masalah ini dengan pendekatan humanis. Ia juga mengimbau kedua pihak agar bisa menahan diri dan menghentikan perang.