Alat Tes Covid-19 Buatan BRIN Sudah Dapat Izin Edar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil membuat alat alternatif pengganti Polymerase Chain Reaction (PCR) yang kini sudah mendapat izin edar.

Alat itu menggunakan metode reverse transcription loop mediated isothermal amplification (RT-LAMP). RT-LAMP merupakan detektor Covid-19 tanpa alat PCR.

Reaksi amplifikasi gen target dengan metode RT-LAMP berlangsung kurang dari 1 jam sehingga diagnosa hasil Covid-19 bisa diperoleh lebih cepat

RT-Lamp juga seakurat RT-PCR (reverse transcription polymerase chain reaction).

Seperti dilaporkan antaranews, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/3602/2021 menyatakan RT-LAMP termasuk dalam kategori tes molekuler NAAT (Nucleic Acid Amplification test).

Tes molekuler itu memiliki akurasi yang sangat baik sama dengan Quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Perbedaan RT LAMP dengan RT-PCR adalah dalam proses amplifikasi gen target. Reaksi RT-LAMP berlangsung secara isothermal atau suhu konstan sehingga tidak memerlukan alat thermocycler atau alat PCR.

Invensi RT-LAMP berupa paten terdaftar P00202110865 yang memiliki desain sistem menggunakan 2 gen target ORF dan gen N, 6 set primer, enzim reverse transcriptase, enzim polimerase; dengan sistem deteksi berbasis turbiditas.

Metode temuan periset BRIN tersebut dikembangkan sejak bulan Maret 2020 bersama mitra PT Biosains Medika Indonesia, yang saat itu akan melakukan komersialisasi produk.

Kini RT-LAMP telah memiliki Nomor Izin Edar Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yakni Kemenkes RI AKD 2030322XXXX. Izin edar produk dengan merek dagang Qi-LAMP-O ini berlaku sampai dengan Januari 2027.

Peneliti Kimia BRIN, Tjandrawati Mozef sangat bersyukur dengan telah terbitnya izin edar RT-LAMP dari Kemenkes.

“Dengan diterbitkannya izin edar reguler untuk RT-LAMP hasil riset BRIN, maka kita memiliki alternatif baru untuk mendeteksi Covid-19,” ujar Tjandrawati yang dikutip Rabu 12 Januari 2022.

Beberapa negara seperti Belanda dan Spanyol saat ini telah menetapkan RT-LAMP sebagai salah satu metode setara RT-PCR yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19.

Keunggulan RT-LAMP dibandingkan dengan RT-PCR ini selain tidak memerlukan alat deteksi PCR yang mahal, harga kit-nya pun lebih murah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Penguatan Jaringan Internet Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Wilayah IKN dan Sekitarnya

Kaltim - Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Digital (BAKTI Kemkomdigi) memasang akses internet di...
- Advertisement -

Baca berita yang ini