MATA INDONESIA, JAKARTA – Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan pendekatan dengan kelompok separatis dan teroris (KST) Papua atau TPN – OPM yang selama ini sering terlibat konflik bersenjata dengan TNI-Polri. Berbagai upaya komunikasi dengan kelompok tersebut sudah dilakukan namun membutuhkan kesabaran ekstra.
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai bahwa pendekatan yang bersifat humanis diharapkan bisa terealisasi mengingat eksistensi OPM atau KST Papua bukan disebabkan satu faktor saja.
“Berbagai pendekatan harus dilakukan, karena kemungkinan penyebab adanya KST Papua/OPM bukan karena ada faktor tunggal, jadi berbagai pendekatan seperti kultural, keagamaan, kekeluargaan, atau hal-hal lain yang sifatnya humanis sangat penting dilakukan terutama untuk meraih hati masyarakat dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap negara,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 8 Januari 2022.
Adapun Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni juga mengemukakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengupayakan pendekatan kultural hingga kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan dengan kelompok teroris dan separatis tersebut.
“Komunikasi sudah kami lakukan berkali-kali, pakai pendekatan kultural, kekeluargaan, melalui gereka, tokoh masyarakat kampung, lembaga DPRD Intan Jaya. Semua kami lakukan,” kata Natalis.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini kelompok TPN-OPM terpecah ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing ingin menunjukkan eksistensi diri mereka. Adapun kelompok Sabinus Waker merupakan salah satu kelompok yang sudah eksis sejak dahulu. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul juga kelompok baru yang keluar dari Paniai dan Puncak, Puncak Jaya.