Dibalik Keindahannya, Ini 5 Mitos Gunung Tangkuban Parahu yang Meletus

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Jumat, 26 Juli 2019, Gunung Tangkuban Parahu yang berada di Bandung, Jawa Barat meletus, melontarkan abu mencapai kurang lebih 200 meter persegi di atas puncak kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.

Gunung Tangkuban Perahu sendiri merupakan salah satu gunung yang menjadi obyek wisata favorit masyarakat, baik penduduk lokal maupun luar Kota Bandung yang menawarkan keindahan kedua kawahnya.

Gunung Tangkuban Perahu merupakan gunung Stratovolcano dengan ketinggian 2.084 mdpl. Lerengnya dihiasi kebun teh dan pohon pinus yang dikelola oleh perum kehutanan. Suhu digunung ini juga sangat dingin, siang hari 17°C dan dimalam hari suhunya bisa mencapai 2°C.

Gunung Tangkuban Parahu, terkenal dengan legenda sangkuriang, sebuah legenda tentang asal mula terjadinya gunung Tangkuban Perahu. Seperti gunung lainnya, terdapat mitos dan misteri yang dipercaya penduduk sekitar lereng.

  1. Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

Terdapat legenda masyarakat yang menjelaskan terbentuknya gunung Tangkuban Perahu bernama legenda Sangkuriang. Alkisah dulu ada seorang dewa dan dewi yang berbuat dosa, lalu Tuhan menghukum mereka ke Bumi, dewa dikutuk menjadi anjing bernama Si Tumang dan dewi dikutuk menjadi babi bernama Wayungyang.

Singkat cerita, terbentuknya gunung Tangkuban Parahu karena kekesalan seorang anak bernama sangkuriang yang gagal menikah dengan ibu kandungnya bernama dayang sumbi.

Kala itu dirinya disuruh membuat perahu besar untuk membendung sungai citarum, namun digagalkan oleh ibunya sendiri. Sangkuriang emosi dan menendang kapalnya ke utara dan jatuh tertelungkup dan jadilah gunung tangkuban parahu sekarang.

  1. Wanita Misterius

Beberapa pendaki mengaku melihat wanita misterius yang mengaku kehilangan selendangnya. Setelah selendangnya dicari wanita itu hilang secara misterius. Entah siapa wanita aneh ini, apakah orang gila atau penunggu gaib gunung tersebut. Bisa jadi wanita itu adalah Dayang Sumbi yang sedang mengganggu para pendaki dan pengunjung disekitar gunung Tangkuban Perahu.

  1. Sendang Keramat

Konon sendang ini dulunya adalah tempat permandian yang digunakan oleh Dayang Sumbi semasa hidupnya. Namanya adalah Cikahuripan Neundeut Saguling, terletak di puncak gunung Tangkuban Perahu, tempat ini berupa sungai purba dengan arus yang sangat lambat.

Selain itu, warga juga percaya bahwa mata air ini berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tak ayal banyak orang yang langung meminum air ini tanpa dimasak terlebih dahulu.

  1. Manusia berpakaian hitam

Cerita ini diceritakan oleh pendaki yang mendaki pada malam hari naik motor, mereka melihat seseorang yang berpakaian serba hitam dan diikuti suara lolongan anjing.

  1. Goa Cikahuripan

Goa Cikahuripan dipercaya sebagai tempat persemayaman Dayang Sumbi semasa hidupnya. Hingga sekarang banyak yang masih percaya roh Dayang Sumbi masih berada disana.

Sehingga terkadang warga meminta wangsit kepada dayang sumbi untuk meredakan gunung Tangkuban Perahu. Selain itu, gua ini terkenal karena konon dulunya sebagai tempat penyiksaan para pribumi oleh para kompeni Belanda.

 

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini