Mendadak Jadi Miliader, Perempuan Indonesia Ini Bikin Heboh di Taiwan

Baca Juga

MATA INDONESIA, TAIWAN – Seorang perempuan Indonesia menggemparkan Taiwan karena kaya mendadak akibat mendapat warisan dari aktor terkenal negeri itu, Chen Sung Young.

Bintang yang bermain di ratusan judul film mandarin tersebut meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Memorial Taoyuan Chang-Gung, Jumat (17/12/2021) waktu setempat.

Menurut laporan SET News, telah berjuang melawan penyakit yang dideritanya selama beberapa tahun terakhir.

Sung Young diketahui tidak memiliki istri dan anak. Saat hidup dia hanya diasuh oleh seorang pengurus rumah tangga asal Indonesia yang diketahui bernama Yuli yang dicintainya seperti anak sendiri.

Begitu sayang Sung Young kepada Yuli, sampai perempuan berkerudung itu dihadiahi perhiasan emas senilai 1,2 juta dolar Taiwan setara Rp 621,3 juta.

Sementara dalam wawancaranya dengan Apple Diary, Chen Sung Young pernah mengatakan akan memberikan warisan kepada Yuli senilai 2 juta dolar Taiwan atau sekitar Rp 1,03 miliar.

Sayang tidak diketahui persis profil Yuli, kecuali sosoknya yang agak chubby dan berkulit terang. Dia selalu tampil mengenakan jilbab.

Chen memulai karir seninya pada tahun 1970. Ia mendapat penghargaan Golden Horse Awards dalam drama sejarah pada tahun 1989.

Pada tahun 2000, Chen Sung Young memutuskan untuk pensiun karena kondisinya sudah tidak fit lagi. Bahkan pada tahun 2006 ia mengalami stroke, bisul yang tak kunjung sembuh hingga edema paru (kelebihan cairan).

Dokter mengatakan aktor yang pernah berakting dengan Jet Li sebenarnya bisa hidup lebih lama dengan catatan harus cuci darah secara rutin. Namun, Sung Young menolak.

Kondisi Chen Sung Young akhirnya dikabarkan semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir hingga akhirnya ia dirawat dan menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Jumat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dekan Adab UINSA dicopot, SEMA PTKIN angkat bicara

Mata Indonesia, Surabaya – Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia turut merespon terkait dengan pencopotan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang dinilai sepihak dan tanpa proses yang jelas. Pencopotan yang dilakukan oleh Rektor UIN Surabaya, Prof Akhmad Muzakki, memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan civitas akademika UIN Surabaya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini