Naik 3,69 Persen, Masa Pandemi Tak Halangin Kegiatan Ekspor Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Nilai ekspor Indonesia pada November 2021 dicata Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 22,84 miliar US dollar atau naik 3,69 persen dibanding ekspor Oktober 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan apabila dibanding November 2020 nilai ekspor naik sebesar 49,70 persen.

“Ekspor nonmigas November 2021 mencapai 21,51 miliar US dollar, naik 2,40 persen dibanding Oktober 2021 dan naik 48,38 persen dibanding ekspor nonmigas November 2020,” kata Margo.

Margo menjelaskan, peningkatan terbesar ekspor nonmigas November 2021 terhadap Oktober 2021 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar 211,3 juta US dollar (5,39 persen).

Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 811,4 juta US dolar (24,17 persen). Ekspor nonmigas November 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 5,41 miliar US dollar, disusul Amerika Serikat 2,54 miliar US dollar, dan Jepang 1,64 miliar US dollar.

Kontribusi ketiganya mencapai 44,61 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 4,14 miliar US dollar dan 1,80 miliar US dollar.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–November 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 30,71 miliar US dollar (14,68 persen), diikuti Kalimantan Timur 22,00 miliar US dollar (10,52 persen) dan Jawa Timur 21,06 miliar US dollar (10,07 persen).

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2021 mencapai 209,16 miliar US dollar atau naik 42,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$197,98 miliar atau naik 42,00 persen.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2021 naik 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 4,03 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 94,28 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini