Mantan Panglima OPM Minta Lukas Enembe Mundur karena Kinerjanya Dianggap Rendah

Baca Juga

MATA INDONESIA, KEEROM – Mantan Panglima Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Keerom, Lambert Pekikir memberikan kritikan keras terhadap kinerja Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe beserta para pejabat daerah Papua. Ia meminta mereka segera mundur dari jabatannya karena dianggap memiliki kinerja yang rendah.

“Permintaannya itu merupakan keinginan masyarakat Papua. Negara punya kekuatan, kalau seorang pemimpin, Gubernur Papua, kepala daerah tidak beres, sebaiknya mundur,” katanya, dikutip Minggu 12 Desember 2021.

Ia pun meminta pemerintah pusat harus mendengarkan aspirasi dari masyarakat Papua dan bertindak tegas. Menurutnya, pejabat di Papua selayaknya melaksanakan agenda negara. Sehingga jika pejabat tersebut lalai, maka pantas diganti.

“Mundur dari jabatan, Pak Mendagri bisa melakukan itu, mundur, yah mundur,” ujarnya.

Lambert juga menilai pemerintahan di Papua dikendalikan oleh sejumlah ‘gubernur kecil’. Para pihak tersebut mempengaruhi Gubernur Papua dan memaksakan kepentingan mereka untuk tujuan tertentu.

“Gubernur-gubernur kecil yang mengkondisikan itu, dana-dana diatur untuk kepentingan mereka, sedangkan rakyat tetap menderita,” katanya.

Sebelumnya, mantan tokoh OPM itu sempat meminta pemerintah berkomitmen dengan pemberantasan korupsi di Papua. “Dana Otsus disalahgunakan oleh oknum-oknum penyelenggara Otsus di pemerintahan,” ujarnya.

Ia menceritakan, proses perjalanan Otsus sejak hampir tiga dekade banyak menyisakan penderitaan bagi orang Papua. Otsus dianggap bukan milik masyarakat Papua.

“Otsus hanyalah ‘gula-gula’ yang ditawarkan pemerintah pusat sebagai jembatan untuk memperkaya para pejabat Papua. Presiden harus memerintahkan KPK dan kepolisian, menangkap koruptor yang menghilangkan dana Otsus,” katanya.

Sebagai informasi, saat masih bergabung dengan OPM, Lambert Pekikir bersama pasukannya selama 20 tahun tinggal di tengah rimba Papua. Dia dikenal sebagai penguasa Markas Victoria.

Di pertengahan tahun 2013, Lambert kembali ke pangkuan NKRI. Meski kini tak lagi memegang senjata, ia terus berjuang melawan ketidakadilan dan para koruptor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini