MATA INDONESIA, JAKARTA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi banjir rob di wilayah pesisir Jakarta bakal terjadi pada 18-22 Desember 2021.
Potensi banjir rob diakibatkan cuaca ekstrem, pengaruh la nina, dan monsun Asia yang mengakibatkan curah hujan semakin meningkat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kondisi inidiperparah dengan adanya pola sirkulasi siklonik dan seruakan dingin yang aktif di laut cina selatan yang memberikan dampak signifikan pada peningkatan tinggi gelombang dapat mencapai 4-6 meter di perairan Natuna.
Dia mengatakan terdapat kondisi kecepatan angin yang signifikan mencapai 25-30 knot. Kecepatan angin yang signifikan ini terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang memberikan dampak peningkatan tinggi gelombang mencapai 4-6 meter. Terutama di wilayah utara Indonesia bagian timur, sepert di bagian utara Papua dan Papua Barat.
Menurut dia, kondisi cuaca gelombang dan angin juga bersamaan dengan fase bulan baru dan kondisi dari posisi bulan berada di jarak terdekat dengan planet bumi. Sehingga, gravitasi bulan terhadap permukaan air di samudra semakin meningkat.
“Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang dapat berpotensi besar mengakibatkan banjir pesisir atau rob. Berpotensi akan terjadi lagi pada 18-22 desember 2021. Akibat adanya fenomen fase bulan purnama,” katanya.
Dwikorita menyebut sejumlah daerah yang berpotensi terjadi banjir rob antara lain, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Termasuk, kota besar lainnya yang menghadap Samudra Hindia dan Pasifik di laut Jawa.