MATA INDONESIA, BEIJING – Petenis Peng Shuai menuduh mantan pejabat di Cina, Zhang Gaoli, melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Kini, Peng dikabarkan menghilang.
Dalam postingan yang dihapus sejak 2 November di Weibo-nya, Peng menuduh Zhang Gaoli memaksanya melakukan hubungan seks beberapa tahun lalu dan dia kemudian menyetujui hubungan suka sama suka dengannya.
Postingan itu dihapus sekitar 30 menit setelah dipublikasikan. Tangkapan layar unggahan tersebut telah beredar di media sosial. Sejak melontarkan tuduhan itu, wanita 35 tahun itu tak terlihat lagi di depan publik.
Ketua Asosiasi Tenis Wanita, Steve Simon mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penyelidikan atas tuduhan Peng.
“Peng Shuai, dan semua wanita, layak untuk didengar, bukan disensor. Tuduhannya tentang perilaku mantan pemimpin China yang melibatkan serangan seksual harus diperlakukan dengan sangat serius,” kata Simon.
“Di semua masyarakat, perilaku yang dia duga terjadi perlu diselidiki, tidak dimaafkan atau diabaikan. Kami memuji Peng Shuai atas keberanian dan kekuatannya yang luar biasa untuk maju. Wanita di seluruh dunia menemukan suara mereka sehingga ketidakadilan dapat dikoreksi,” ujarnya.
“Kami berharap masalah ini ditangani dengan baik, artinya tuduhan itu harus diselidiki sepenuhnya, adil, transparan dan tanpa sensor. Prioritas mutlak dan tak tergoyahkan kami adalah kesehatan dan keselamatan para pemain kami. Kami berbicara agar keadilan dapat ditegakkan,” ungkapnya.