MATA INDONESIA, JAKARTA – “Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya”…
Ya, ungkapan tersebut memang benar. Bagi seorang anak perempuan, ayah adalah sosok laki-laki berharga dalam hidupnya, laki-laki yang selalu menjadi panutan hidup, dan laki-laki yang selalu memberinya kehangatan dan kasih sayang.
Mengapa sosok ayah begitu penting bagi anak perempuannya?
Karena ayah adalah laki-laki pertama yang mencintai anak perempuannya sejak ia dilahirkan ke dunia. Ayah adalah orang pertama yang mencium dan memeluknya. Ayah juga akan berusaha memberikan keamanan dan kenyamanan. Untuk itulah kerap kali ketika anak perempuannya pergi, ia akan bertanya hendak pergi kemana, dan mencemaskan anak perempuannya jika terlambat tiba di rumah.
Seorang ayah juga akan berjuang untuk kebahagiaan anak perempuannya. Hal inilah yang memotivasi seorang ayah untuk giat bekerja. Ia ingin anak perempuannya sehat dan bahagia.
Meski sibuk dengan pekerjaannya, ayah rela menyempatkan waktunya untuk mengajarkan sang anak arti dari kehidupan. Ayah akan mengajari anak perempuannya pantang menyerah, menyemangatinya, dan selalu menasehati agar sang anak semangat dalam menggapai impiannya. Bahkan dari ayah, anak perempuan bisa belajar untuk mengatasi masalah mereka sendiri.
Jika dilihat dari aspek psikologi, ayah mampu memberikan dampak yang sangat besar bagi anak perempuannya. Keterlibatan ayah di sini dapat membangun etika, perilaku sosial, dan kesadaran diri bagi anak perempuannya.
Kemudian, menurut penelitian University of Oxford, Inggris, anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan tumbuh menjadi sosok yang kuat. Ia memiliki risiko yang lebih rendah terkena masalah kesehatan mental saat dewasa, karena sejak kecil sudah terbiasa mendapat pendidikan untuk tangguh dan tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.
Tak hanya itu, kepercayaan dan dukungan penuh dari ayah ternyata mampu membuat anak perempuannya tumbuh menjadi perempuan dewasa yang percaya diri dan mandiri di masa depan.
Anak perempuan juga akan kecenderungan menjadikan sang ayah sebagai panutannya. Ketika dewasa nanti, ia akan memilih pasangan hidup yang mirip dengan karakter sang ayah
Reporter: Intan Nadhira Safitri