MINEWS, JAKARTA-Gempa susulan sebanyak tujuh kali kembali terjadi melanda Pulau Dewata Bali. Gempa berkekuatan 5,8 SR, sebelumnya mengguncang Kabupaten Jembrana, Bali pada Selasa 16 Juli 2019.
Sampai saat ini, kekuatan gempa semakin mengecil hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono seperti dikutip Antara.
Kekuatan gempa susulan paling besar bermagnitudo 3,2 SR dan terkecil 2,5 SR dan getaran gempa tidak dirasakan. Salah seorang warga Jembrana, Irfan menceritakan gempa bumi di Bali itu membuat banyak masyarakat panik, termasuk anak-anak yang bersekolah pagi ini.
“Murid-murid sekolah di Kabupaten Jembrana berhamburan keluar, salah satunya murid di MTs Darussalam Pengambengan, Negara. Semuanya panik, termasuk guru,” katanya.
Gempa bumi 6,0 SR yang
terjadi pada pukul 07.18 WIB disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng
Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan
oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique
thrust fault).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali pada kedalaman 104 km.