Keren! Carina Joe, Salah satu Ilmuwan Indonesia Pemegang Paten Vaksin AstraZeneca.

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Carina Citra Dewi Joe adalah salah satu peneliti asal Tanah Air yang ikut berpartisipasi dalam mengembangkan vaksin Covid-19, yaitu AstraZeneca di Inggris.

Carina menjadi pemegng paten untuk produksi vaksin dalam skala besar. Ia berpartisipasi dalam tim Jenner Institute pimpinan Sarah Gilbert dalam uji klinis vaksin AstraZaneca bersama dengan Indra Rudiansyah.

Dikutip dari unggahan akun Instagram Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, Carina merupakan ilmuwan utama dalam pengembangan proses manufaktur vaksin AstraZeneca.

Carina menerima penghargaan Pride of Britain di London Inggris mewakili tim Oxford AstraZeneca. Penghargaan tersebut merupakan satu dari beberapa penghargaan yang diterima oleh tim vaksin Univeristas Oxford.

Sebelum menjadi seorang ilmuwan, Carina Joe memiliki cita-cita menjadi seorang dokter atau insinyur. Sejak SMA, Carina tertarik dengan bidang bioteknologi khususnya pada bidang manipulasi genetika.

Namun, saat itu Indonesia belum banyak membuka studi pada bidang tersebut yang mengakibatkan Carina melanjutkan studinya ke luar negeri. Setelah menuntaskan strata 1, dia mendapat tawaran untuk mengikuti magang di sebuah perusahaan Australia.

Perusahaan tersebut yang mendukungnya untuk melanjutkan studi hingga meraih gelar PhD.
Carina Joe mearih gelar PhD bidang Bioteknologi di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia. Pengalaman yang cukup dalam bidang industry bioteknologi inilah yang akhirnya membawanya terlibat dalam penelitian vaksin AstraZeneca untuk Covid-19.

Carina mengaku bahwa selama pembuatan vaksin AstraZeneca, dia bersama tim bekerja tanpa libur, 12 jam sehari selama lebih dari satu tahun. Carina menyebut pada awalnya mengerjakan semuanya sendiri, sekitar 15-16 jam dihabiskan di laboratorium.

Reporter: Shafira Annisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini