Simak, Cara Menghindari Lilitan Hutang dari Fitur Paylater

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAPaylater adalah sebuah fitur yang tersedia di berbagai macam platform belanja online. Sistem ini menjadi tren sebab memberi kemudahan pembayaran bagi konsumen. Istilah ini diartikan sebagai “beli sekarang, bayar belakangan”.

Selain memberi kemudahan bagi konsumen, nyatanya fitur ini juga dapat menjadi boomerang bagi mereka yang tidak berhati-hati dalam mengunakannya. Risiko terlilit hutang pun bisa terjadi.

Selain risiko terlilit hutang, berikut beberapa resiko lainnya dari penggunaan fitur ini.

  • Boros

Kemudahan dari membeli barang sekarang bayar kemudian, dapat menimbulkan dorongan impulsif dalam keputusan pembelian. Bahkan terkadang, menjadi pemicu membeli barang-barang yang tidak diperlukan.

  • Banyak Tagihan

Pengguna fitur paylater akan mengaktifkan berbagai biaya, seperti biaya subscription, biaya cicilan, dan biaya lainnya yang dapat berbeda dari tiap aplikasi. Akibatnya tagihan yang datang bertambah dan seringkali memberatkan.

  • Sulit Mengatur Keuangan

Pembelian dengan menggunakan paylater yang cepat dan praktis dapat menyebabkan kesulitan dalam mengatur keuangan sebab banyaknya cicilan yang datang.

Dana yang disisihkan untuk membayar tagihan paylater juga dapat terpakai ketika keperluan tak terduga sewaktu-waktu datang, sehingga menimbulkan risiko tidak mampu membayar cicilan yang tinggi.

 

Penggunaan fitur paylater sebenarnya bisa sangat bermanfaat jika digunakan dengan bijak dan tidak menjadi kebiasaan. Mengatasi kebiasaan penggunaan fitur paylater juga dapat mengurangi risiko-risiko yang telah disebutkan diatas.

 

Berikut tips mengatasi kebiasaan belanja online pakai paylater.

  1. Membatasi Limit Penggunaan Paylater

Untuk mengatasi kebiasaan belanja menggunakan paylater agar tidak menimbulkan jumlah tagihan yang menggunung, langkah awal yang bisa dilakukan adalah membatasi penggunaan paylater perbulannya. Dengan begitu, jumlah tagihan saat jatuh tempo bisa lebih stabil dan disesuaikan dengan kemampuan.

  1. Utamakan Membayar Pakai Debit/Fitur COD

Biasakan melakukan transaksi pembayaran menggunakan metode debit atau COD (cash on delivery), alih-alih terbiasa membayar menggunakan paylater. Hal ini dapat mengurangi risiko pemborosan saat belanja online.

  1. Hapus Aplikasi yang Memiliki Fitur Paylater

Menonaktifkan fitur ini di aplikasi belanja online dapat mengurangi risiko terjerat hutang paylater. Namun, di beberapa platform belanja online, fitur ini tidak bisa dinonaktifkan sehingga cara yang bisa dilakukan adalah menghapus akun atau beralih menggunakan platform belanja online lainnya tanpa mengaktifkan fitur paylater.

  1. Terapkan Gaya Hidup Frugal Living

Frugal Living adalah gaya hidup dengan konsep “hemat” yang telah menjadi tren beberapa tahun terakhir. Mereka yang menerapkan gaya hidup ini cenderung lebih pandai memprioritaskan pengeluaran yang penting dan sesuai kebutuhan alih-alih mengikuti keinginan belanja yang implusif. Dengan mengikuti gaya hidup ini, sifat konsumtif dalam belanja online dapat dihindari, terutamaan saat menggunakan fitur paylater.

Pastikan memahami risiko penggunaan fitur paylater serta tips mengatasi kebiasaan belanja dengan fitur ini agar dapat merasakan manfaatnya.

Reporter: Sheila Permatasari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintahan Presiden Prabowo Tegaskan Semua Pelaku Judi Online Akan Ditindak Sesuai Hukum

Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online tanpa pandang bulu. Menteri Koordinator Bidang Politik dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini