MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX beberapa waktu lalu dinilai berdampak besar bagi masyarakat Papua. Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menegaskan bahwa hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah telah memberikan perhatian besar bagi masyarakat Papua.
“Penyelenggaraan PON di Papua kemarin merupakan suatu dinamika luar biasa yang dampaknya sangat besar bangsa Indonesia dan tentunya masyarakat Papua menerima manfaat yang paling besar. Ini bukti bahwa perhatian pemerintah terhadap Papua sangat besar dan menjadi bukti bahwa Papua adalah bagian Indonesia yang sangat istimewa,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 23 Oktober 2021.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang menegaskan bahwa penyelenggaraan PON XX Papua membawa sikap positif terhadap pelaku usaha kecil dan menengah. Pedagang bisa mendapatkan keuntungan hingga 4 kali lipat dari biasanya. Dampak positif ini juga terjadi karena ada kontingen 34 provinsi yang terdiri dari 6.116 atlet tamu dan 923 atlet tuan rumah, Papua.
“Secara ekonomi saya lihat begitu menggeliat, saya melihat masyarakat juga bisa aktif berjualan ya. Saya tanya ibu bapak, katanya sebelum-sebelumnya misalnya hanya mendapat penghasilan 1, sekarang sampai 3-4 kali lipat. Syukurlah karena mereka senang, mudah-mudahan, ini bisa menggerakan ekonomi masyarakat yang ada di Papua,” kata Menpora Amali.
Menpora juga menambahkan bahwa selama penyelenggaraan PON XX Papua, penerapan protokol kesehatan secara umum tergolong baik. Seluruh komponen mulai dari pelatih, pemain hingga tenaga penamping bisa merealisasikan protokol kesehatan ketat.
“Dan juga penerapan protokol kesehatan secara umum saya lihat baik itu panitia penyelenggara, kemudian atlet, pelatih dna tenaga pendamping menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan prosedur yang sudah disepakati atau diterapkan oleh Satgas Covid-19,” katanya.