MATA INDONESIA, MEKAH – Wadah air Zamzam untuk para peziarah dan jamaah di Masjidil Haram di Kota Mekkah akhirnya kembali tersedia setelah sempat vakum selama lebih dari satu setengah tahun akibat pandemi virus corona.
Badan Layanan dan Urusan Lapangan dan Perlindungan Lingkungan di Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci telah memulihkan sebanyak 155 stasiun marmer tetap (mashrabiya) dan 20.000 wadah untuk minum air Zamzam di Masjidil Haram.
Hal ini untuk melayani jamaah dan pengunjung seperti sebelum virus corona menyerang dunia. sebagai informasi, pemerintah Arab Saudi berhenti menyediakan wadah air Zamzam menyusul merebaknya pandemi Covid-19 awal 2020.
Selama masa pandemi, pemerintah Arab Saudi mempekerjakan sejumlah besar pekerja untuk mendistribusikan air Zamzam dalam botol tertutup, steril, dan sekali pakai di mataf (area melingkar di sekitar Ka’bah), mas’a (area lari antara Safa dan Marwah), serta di berbagai lokasi di dalam Masjidil Haram.
Muhammad Al-Jabri, wakil kepala Kepresidenan yang bertanggung jawab atas Badan Layanan dan Urusan Lapangan dan Perlindungan Lingkungan, mengatakan bahwa keputusan untuk memulihkan mashrabiya dan kontainer diambil menyusul peningkatan tingkat vaksinasi terhadap virus corona di antara warga negara dan ekspatriat.
Hal ini juga sesuai dengan semua tindakan pencegahan dan protokol pencegahan terhadap virus corona oleh jemaah umrah dan pengunjung Masjidil Haram.
“Jumlah stasiun Zamzam marmer tetap yang dioperasikan kembali di dalam Masjidil Haram mencapai lebih dari 97, dan 48 stasiun marmer pada kolom lantai dasar dan lantai pertama Masjidil Haram, selain 10 stasiun marmer di halaman Masjid Agung,” katanya, melansir Saudi Gazzette.
“Stasiun air marmer baru dibangun di lantai pertama dan kedua Masjidil Haram serta di mas’a, basement masjid, dan di halaman utara,” sambungnya, seraya menambahkan bahwa semua stasiun air fiberglass di atap Masjidil Haram diganti dengan stasiun marmer baru.
Al-Jabri mengatakan jumlah wadah air Zamzam di Masjidil Haram mencapai lebih dari 20.000, dan rata-rata konsumsi harian air Zamzam di Masjidil Haram mencapai 1.633.030 meter kubik.
“Sebanyak 126 pejabat telah dikerahkan sepanjang waktu untuk menindaklanjuti dan memantau seluruh operasi distribusi air Zamzam di Masjidil Haram. Mereka juga melakukan kunjungan lapangan ke stasiun-stasiun minum untuk memastikan kesiapan terus menerus dengan tetap menjaga kebersihan stasiun dan kontainer,” tutur Al Jabri.
Ia menambahkan bahwa para pejabat juga mengawasi pekerja yang mengisi ulang kontainer. Perlu dicatat bahwa wadah air Zamzam secara teratur disterilkan dan didesinfeksi untuk memastikan keselamatan para peziarah dan jemaah.
Direktur Departemen Pengairan Zamzam Masjidil Haram, Abdulrahman Al-Zahrani mengatakan pihaknya berupaya menjaga agar wadah tetap bersih dan steril dengan tujuan menjaga keselamatan pengunjung masjid.
Proses pencucian melewati lima tahap, katanya, menambahkan bahwa sabun khusus bebas pewangi digunakan dalam pembersihan. Tahapan tersebut juga meliputi sterilisasi, pengeringan dan penyimpanan.
Terakhir, kontainer dipindahkan dengan mobil tertentu ke titik pengisian di Masjidil Haram. Abdulrahman Al-Zahrani menambahkan seluruh operasi dilakukan di dalam kompleks masjid dengan bantuan peralatan khusus.