Imbas Lockdown, Permintaan Minyak Sawit Indonesia ke Mesir Terus Meningkat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Permintaan minyak kelapa sawit Indonesia di Mesir terus meningkat. Hal ini seiring dengan melonjaknya konsumsi masyarakat Mesir dan negara sekitar untuk minyak kelapa sawit Indonesia.

“Gulf Arabian Co mengharapkan dukungan KBRI Kairo agar Indonesia dapat menambah suplai minyak kelapa sawit menjadi 20 ribu Metrik Ton (MT) per bulan atau senilai 22,5 juta US dolar untuk memenuhi permintaan konsumen pasar Mesir dan negara sekitar,” ujar Atase Perdagangan Kairo lrman Adi Punrvanto Moefthi, Jumat, 1 Oktober 2021.

Irman mengungkapkan, sebelumnya, Gulf Arabian Co membutuhkan minyak kelapa sawit Indonesia sebesar 15 ribu MT per bulan atau senilai 16,88 juta US dolar.

Kenaikan permintaan itu bukan tanpa alasan, di antaranya adalah karena dampak pandemi covid-19 yang masih berlangsung. Kemudian, adanya kebijakan penguncian sementara (lockdown) yang mengakibatkan terjadinya pelemahan produksi di negara penghasil sawit dan minyak nabati lainnya.

“Tingginya permintaan minyak kelapa sawit juga disebabkan perspektif positif masyarakat Mesir. Selain harga yang lebih kompetitif dibanding minyak nabati lainnya, minyak kelapa sawit Indonesia dikenal memiliki gizi yang tinggi,” katanya.

Ia menambahkan bahwa harga komoditas minyak kelapa sawit di dunia terus berangsur naik. Hal ini seiring dengan permintaan pasar ekspor dari sejumlah negara tujuan, termasuk Mesir.

“Perusahaan yang mengimpor minyak kelapa sawit dari Indonesia sejak 2010 ini juga membuka peluang untuk memperluas produksi minyak kelapa sawit dengan skema bisnis penanaman modal di Indonesia atau pembukaan perusahaan patungan (joint venture) di Mesir,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Pilkada 2024, PDIP Kulon Progo Jaring Empat Nama Kadernya Maju Bacalon Bupati

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo sedang melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana, menyatakan bahwa penjaringan ini dilakukan melalui rapat kerja cabang yang diadakan serentak di 12 pengurus anak cabang (PAC). Salah satu agenda utama adalah penjaringan dari tingkat bawah untuk bakal calon bupati dan wakil bupati.
- Advertisement -

Baca berita yang ini