MATA INDONESIA, JAKARTA – Kota-kota besar Indonesia sering dituding sebagai penyebab pencemaran udara karena kita sering dituding sebagai penghasil emisi karbon tertinggi. Benarkah?
Berikut ini lima negara paling tinggi menghasilkan emisi karbon;
- Cina
Hampir 10 juta metrik ton CO2 berasal dari bahan bakar fosil dikeluarkan negara ini pada tahun 2017. Pada emisi per kapita, emisi CO2 Cina sebesar 7,1 metrik ton per orang. Apalagi, Cina memproduksi batu bara besar-besaran.
Walaupun pembangkit listrik Cina yang menggunakan batu bara sudah berkurang 70 persen, namun produksi batu bara secara menyeluruh telah meningkat tiga kali lipat sejak tahun 2000 menjadi hampir 4.000 juta metrik ton yang kira-kira setengah dari seluruh produksi batubara global.
- Amerika Serikat
Amerika Serikat termasuk negara penghasil emisi CO2 tertinggi di dunia setelah Cina. Padahal, emisi karbon Amerika Serikat menurun.
Amerika serikat memproduksi minyak mentah terbesar di dunia dan selama 25 tahun hingga 2015, produksi listrik AS yang menggunakan gas alam tumbuh dari 13,1 persen menjadi 31,9 persen dari total listrik yang dihasilkan. Di tahun 2012, hampir 500 juta metrik ton metana, GRK yang lebih berbahaya dipancarkan oleh AS.
- India
Di India, sekelompok kecil perusahaan menyumbang sebagian besar emisi nya. Coal India, perusahaan milik negara mengeluarkan lebih dari 1 miliar metrik ton CO2 pada tahun 2015 atau 2,4 persen dari emisi gas rumah kaca industri global.
Banyak penghasil emisi CO2 besar di dunia dalam beberapa dekade terakhir ini mengurangi ketergantungan pada batu bara sebagai sumber listrik, namun penggunaan batu bara India sejak 1992 justru telah meningkat dari 68 persen menjadi 75 persen pada tahun 2015.
- Rusia
Berbeda dengan negara lain yang mengandalkan batu bara, Rusia justru bergantung pada gas alam untuk memproduksi listrik. Meski begitu, Rusia tetap menjadi negara penghasil batu bara terbesar ke-6 di dunia, produksi batu bara mereka telah meningkat 70 persen menjadi 373 juta metrik ton di tahun 2015. - Jepang
Setelah tiga tahun bencana nuklir Fukushima di tahun 2011, Emisi CO2 Jepang mencapai 1.314 juta metrik ton CO2 pada tahun 2013. Sebelumnya, Jepang telah berupaya mengurangi emisi, karena negara tersebut meningkatkan penggunaan energi terbarukan sekitar 5 persen dari campuran energinya.
Namun, sayang Jepang mendapat kritikan karena mempromosikan batu bara dan teknologi untuk mengurangi emisi CO2 dari batu bara, dan negara mereka sangat bergantung pada minyak. (Annisaa Rahmah)
