Tokoh Masyarakat Wanggar Makmur dan Samabusa Nilai Otsus Sudah Banyak Bantu Orang Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, NABIRE – Dukungan untuk kelanjutan kebijakan Otonomi khusus (Otsus) di Papua terus berdatangan. Salah satunya datang dari Ketua RT 2 Kampung Wanggar Makmur, Nabire Yance Agapa.

Menurutnya, selama ini kebijakan Otsus sudah banyak membantu masyarakat di Papua. Ia pun berterima kasih kepada pemerintah pusat yang kembali melanjutkan kebijakan tersebut di Bumi Cenderawasih.

“Program tersebut sangat membantu mensejahterakan masyarakat khususnya Orang Asli Papua,” ujarnya, dikutip Jumat 24 September 2021.

Sementara bagi masyarakat yang belum merasakan efek positif dari Otsus disebabkan karena pemerintah daerah setempat kurang melakukan sosialisasi dan tidak terbuka terkait jumlah dan kegunaannya.

“Ke depan diharapkan dana otsus tersebut dapat langsung turun ke kampung–kampung sehingga aparat kampung dan masyarakat dapat merasakan secara langsung dan digunakan untuk pembangunan kampung baik pembangunan fisik maupun peningkatan SDM,” katanya.

Yance juga memberikan dukungan terkait rencana pemekaran wilayah di Papua. Hal tersebut perlu didorong karena dapat meningkatkan pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

Hal serupa juga disampaikan oleh tokoh perempuan Kampung Samabusa, Nabire Monica Maniawasi. Menurutnya, kebijakan otsus adalah gagasan yang bagus dari pemerintah pusat bagi masyarakat Papua.

“Namun sampai saat ini kami tidak terlalu mengetahui Otsus itu apa karena kurangnya transparansi dari Pemda terkait Otsus tersebut,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap agar dilakukan evaluasi terlebih dahulu, sebelum Otsus jilid II bergulir. Dengan demikian, tujuan pelaksanaan Otsus dapat tercapai dengan baik.

“Serta penyaluran dana Otsus lebih tepat sasaran dan langsung menyentuh masyarakat di kampung,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini