MATA INDONESIA, JAKARTA-Rusunawa Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasarkiwon, rencananya bakal dirobohkan oleh Pemkot Solo. Bangunan yang didirikan di era Wali Kota Jokowi ini dianggap sudah tak layak huni. Hal itu mendapat dukungan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
“Ini kebijakan yang sangat bagus wong bangunannya sudah tidak layak huni. Sangat berbahaya karena sudah ada korosi. Itu kan besi-besinya sudah pada keluar, saya dukung,” ujar Muhadjir.
Pemkot Solo berencana merobohkan dan membangun ulang Rusunawa Semanggi. Wali Kota Gibran Rakabuming mengatakan, bangunan yang ada di dekat Sungai Bengawan Solo sudah tidak layak berdasarkan hasil audit, sehingga harus dibangun ulang.
“Tidak usah khawatir. Itu rusunnya sudah 10 tahun, sudah tidak layak. Konstruksinya sudah nggak kuat. Baru saya rapatkan dengan Dinas Perkim (Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan) Solo terkait rencana itu,” ujar Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi mengaku khawatir dengan kondisi bangunan empat lantai itu, apalagi jika terjadi bencana yang tidak diinginkan, seperti gempa bumi atau lainnya. “Takutnya nanti kalau ada gempa, terjadi sesuatu, bangunan Rusunawa Semanggi usianya sudah lebih dari 10 tahun,” katanya.
Terkait anggaran, Gibran menyatakan sudah menyiapkannya. Namun ia masih enggan menyampaikan asal dana itu, apakah berasal dari APBN, APBD kota, atau provinsi.
“Rusunawa Begalon habis ini saya audit juga. Pokoknya warga biar punya tempat tinggal yang layak dan aman,” katanya.
Gibran menyebut, saat ini ada 200 KK yang menghuni Rusunawa Semanggi. Setelah selesai dibangun ulang, warga bisa kembali ke tempat semula. Pihaknya juga tengah menyiapkan opsi terkait tempat tinggal sementara bagi para penghuni.
Menurut rencana, rusunawa itu akan dirobohkan mulai Januari 2022. Jika prosesnya berjalan lancar, pembangunan diperkirakan bisa dimulai pada 2023.